JAKARTA – Perusahaan pengembang perangkat penyimpanan data, Pure Storage telah memperkenalkan pembaruan teknologinya di Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus utamanya adalah komitmen perusahaan untuk mengadakan pembaruan berkelanjutan di tengah kebutuhan penyimpanan data yang terus meningkat.

    Area Vice President Pure Storage untuk ASEAN dan Greater China (AGC), Chua Hock Leng menyinggung hal tersebut sebagai bentuk tantangan yang harus dihadapi perusahaan, terlebih setelah penerapan kecerdasan artifisial atau AI saat ini yang membutuhkan banyak energi dan data.

    “Perusahaan saat ini menghadapi tantangan dalam mengantisipasi energi yang dibutuhkan oleh AI, termasuk infrastruktur untuk mendukungnya,” katanya, saat menghadiri konferensi pers di Jakarta melalui panggilan video, Selasa (12/12/2023).

    Maka dari itu, perusahaan menghadirkan sejumlah pembaruan berkelanjutan yang disebut Evergreen. Dalam portofolionya, Evergreen disebut akan meningkatkan efisiensi kapasitas dan energi yang dibutuhkan dalam penyimpanan data, disamping tidak adanya data yang hilang oleh sistem perangkat dan pembaruan yang tidak lagi memerlukan migrasi data.

    System Engineer Pure Storage Indonesia, Shiraz Erosagon bahkan telah memastikan hal tersebut bukan sekedar klaim belaka, melainkan bentuk jaminan yang tentunya menjadikan perusahaan terbuka terhadap konsekuensi yang ditimbulkan ketika hal tersebut tidak tercapai.

    “Pure bukan hanya berhenti pada kata-kata, kita bisa jamin dan pasti terima konsekuensinya kalau (itu) tidak tercapai,” tegasnya.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya


    Di sisi lain, Pure Storage juga mengenalkan pembaruan dalam hal meningkatkan keamanan data lewat kehadiran fitur Data Resiliency Score yang menjadikan mitra/perusahaan dapat memantau keamanan data, termasuk diantaranya kemampuan untuk mendeteksi ransomware. 

    Untuk pertama kalinya, perusahaan pengembang perangkat penyimpanan data ini juga memperkenalkan Pure Protect yang memungkinkan pemulihan data berlapis seperti halnya memulihkan data setelah terjadinya ransomware.

    Tidak kalah menarik, pelayanan lain yang tersedia juga semakin memudahkan mitra, mulai dari pembaruan software secara otomatis hingga histori aset dan kontraknya yang tersedia dan dapat diamati secara langsung. 

    Pure Storage sendiri memiliki lebih dari 12.000 pelanggan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan visi utama untuk menyimpan, mengatur dan melindungi data dunia, jangkauan industrinya telah menyentuh berbagai bidang diantaranya telekomunikasi, kesehatan, dan pemerintahan. (Chasna Alifia Sya’bana)



    Source link

    Share.