Jakarta –
Kementerian Sosial (Kemensos) RI menambah sebanyak 100 titik baru Sekolah Rakyat se-Indonesia. Dengan tambahan ini, jumlah sekolah yang akan beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026 menjadi 200 titik yang diisi lebih dari 20.000 siswa dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Khusus untuk 100 titik pertama, kepala sekolah dan guru akan mengikuti pelatihan hingga akhir Juni. Mereka akan siap menyambut tahun ajaran baru mulai 14 Juli 2025,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).
Sementara itu, tambahan 100 titik sekolah tambahan sedang diproses. Sekolah-sekolah ini akan memanfaatkan aset Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami tengah mematangkan rencana kerja sama dengan Kemenaker. Gedung-gedung BLK cukup memadai dan siap difungsikan sebagai lokasi Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Proses rekrutmen siswa dilakukan secara ketat dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pendamping PKH, Dinas Sosial daerah, Dinas Pendidikan, hingga BPS daerah. Seluruh data diverifikasi untuk memastikan hanya mereka yang benar-benar berhak yang bisa masuk.
“Siswa yang belajar di Sekolah Rakyat ini adalah mereka yang berada di Desil 1 DTSEN. Tidak boleh ada yang main-main dalam proses seleksi. Semuanya harus melalui verifikasi lintas sektor dan disetujui oleh kepala daerah,” kata Gus Ipul.
Untuk tahap pertama, sebanyak 9.755 siswa telah terdata. Dengan tambahan 100 titik baru, Kemensos menargetkan total siswa yang belajar di Sekolah Rakyat tahun ini mencapai lebih dari 20.000 orang, didukung oleh sekitar 2.000 guru dan 4.000 tenaga kependidikan. Peluncuran resmi penyelenggaraan Sekolah Rakyat 2025/2026 diharapkan bisa dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo.
“Kami akan ajukan permohonan agar Bapak Presiden dapat memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru, sekaligus meluncurkan program ini secara resmi,” tuturnya.
Kemensos juga membuka peluang partisipasi dari pihak swasta melalui skema CSR, khususnya untuk pembangunan gedung dan sarana pendukung lainnya.
Dengan perluasan ini, Kemensos berharap Sekolah Rakyat bisa menjadi model pendidikan alternatif yang berpihak pada masyarakat miskin, serta memperkuat misi pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh Indonesia.
(bel/fca)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini