Jakarta –
Kementerian Sosial (Kemensos) akan segera membentuk Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat. Tim ini nantinya bertugas merespons cepat berbagai dinamika yang terjadi di lapangan.
“Gugus tugas ini akan segera dibentuk. Nomenklatur yang diusulkan adalah Gugus Tugas Pengendalian Operasional Sekolah Rakyat,” kata Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono dalam keterangannya, Rabu (27/8/2025).
Agus menjelaskan, gugus tugas ini akan fokus pada pengawasan dan pengendalian jalannya program Sekolah Rakyat di 100 titik yang sudah beroperasi. Jumlah itu akan bertambah menjadi 165 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia pada bulan September mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada empat tugas utama yang diemban tim ini, yakni mengendalikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat, menyelesaikan hambatan teknis di lapangan, mengawasi aspek keuangan serta sarana-prasarana, dan memantau kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Selama hampir satu bulan berjalan, kita masih menemukan persoalan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan kuantitatif harus ditingkatkan menjadi keberhasilan kualitatif dengan membangun sistem yang lebih baik di setiap Sekolah Rakyat,” jelas Agus.
Beberapa kendala sudah teridentifikasi, misalnya laporan Kepala Sekolah SRMP 10 Bogor terkait adanya gap usia fisik dan mental anak, termasuk 10 murid yang belum bisa baca tulis sehingga membutuhkan pendampingan khusus dari guru dan konsultasi psikolog. Sementara itu, Kepala Sekolah SRMA 9 Jakarta Timur menyebut masih ada sarana-prasarana yang belum lengkap serta kebutuhan integrasi data lewat sistem Dapodik.
“Nantinya, gugus tugas ini akan mengawasi situasi darurat terkait pembelajaran maupun kesejahteraan tenaga pendidikan agar dapat segera diatasi,” kata Agus.
Ia menegaskan, keberlangsungan proses belajar-mengajar membutuhkan tiga pilar utama, yaitu sarana-prasarana yang memadai, SDM yang berkualitas dan loyal, serta anggaran yang stabil. Gugus tugas ini diharapkan bisa mengawal Sekolah Rakyat rintisan sebelum naik ke tahap sekolah permanen dengan ruang lingkup lebih luas dan kompleks.
Presiden Prabowo Subianto pun turut menyampaikan kebanggaannya atas capaian ini sebagai bukti kemampuan jajarannya bersinergi mengentaskan kemiskinan lewat jalur pendidikan.
Simak juga Video ‘Bangganya Guru Berusia 58 Tahun Bisa Mengajar di Sekolah Rakyat’:
(anl/ega)