Jakarta –
Kementerian Transmigrasi bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika di Gedung Makarti Muktitama, hari ini. Sosialisasi ini juga dirangkaian dengan tes narkotika yang dilakukan oleh seluruh jajaran pegawai, termasuk Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara.
“Bentuk tes narkotika ini bukan hanya sekadar pencegahan, tetapi bagaimana kita jujur pada diri sendiri, lebih baik mencegah daripada mengobati,” ungkap Iftitah dalam keterangan tertulis, Jumat (27/5/2025).
Iftitah juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk BNN yang telah menyempatkan untuk memberikan arahan mengenai bahayanya narkotika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini akan menjadi pemacu semangat kita serta menyadarkan kita supaya terhindar dari bahaya narkotika,” ungkap Iftitah.
Adapun kegiatan ini dilakukan guna peningkatan disiplin serta untuk menciptakan lingkungan yang sehat profesional sesuai dengan program nasional P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba).
Semantara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional, Marthinus Hukom memberikan apresiasi kepada Iftitah karena telah menyelenggarakan sosialisasi ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap jajaran pegawai Kementerian Transmigrasi.
“Presiden memiliki payung moral yang tercantum dalam Asta Cita dan 17 program prioritas, salah satunya adalah pemberantasan narkotika,” ungkap Marthinus.
Marthinus juga mengucapkan rasa terima kepada Iftitah karena selama menjabat satu setengah tahun, untuk pertama kalinya ia diundang langsung olehnya untuk memberikan arahan mengenai pencegahan dan bahaya narkotika.
“Saya memberikan apresiasi kepada Pak Menteri Transmigrasi, karena selama menjabat menjadi kepala BNN, baru kali ini diundang langsung oleh beliau dan secara sukarela Pak Menteri juga ikut tes narkoba,” ujar Marthinus.
Mengenai Program Transmigrasi, saat ini Transmigrasi bertransformasi, bukan hanya sekadar memindahkan penduduk, tetapi juga membangun kawasan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan. Karena itu, Marthinus menegaskan pentingnya menghadirkan individu-individu cerdas dan kompeten sesuai bidangnya, guna mendorong kemajuan kawasan transmigrasi secara optimal.
“Jangan sampai kita malah memindahkan masalah,” tegasnya. “Transmigrasi harus membawa ide, gagasan, dan semangat baru. Termasuk di dalamnya, komitmen menjadikan kawasan transmigrasi bebas dari penyalahgunaan narkotika,” katanya.
Selanjutnya, pencegahan penyalahgunaan narkotika menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem transmigrasi yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
“Mari bangun berkomitmen untuk katakan tidak pada narkotika, mari menjaga keluarga kita, mari menjaga lingkungan kerja kita karena di pundak kalian negara ini menanggung harapan untuk menciptakan generasi baru kita,” tegas Marthinus.
(akn/ega)