Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) bagi para pekerja rentan. Apresiasi tersebut disampaikannya saat membuka ‘Sosialisasi Program Jamsostek bagi Kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU)’ di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, hari ini.

    “Saya sangat berharap setelah kegiatan sosialisasi ini, Bapak/Ibu semakin paham pentingnya Jamsostek. Kemudian menjadi peserta dan bisa menyebarluaskan informasi ini kepada keluarga maupun lingkungan masyarakatnya,” kata Yassierli dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).

    Yassierli mengungkapkan mewujudkan visi dan misi Universal Coverage Jamsostek tak terlepas dari kendala utama yakni kepesertaan. Berdasarkan data Sakernas BPS Februari 2025, dari total angkatan kerja yang bekerja di Jawa Barat sebanyak 24,99 juta orang, didominasi oleh pekerja di sektor informal sebanyak 13,96 juta orang atau 55,89 persen.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Sedangkan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan peserta untuk segmen BPU di Jawa Barat, hingga Juli 2025 sebanyak 920.999 orang atau hanya 6,5 persen dari pekerja informal di Jawa Barat. Artinya, potensi peserta BPU di Jawa Barat masih sangat besar dan menjadi tugas BPJS Ketenagakerjaan, Pemda dan Kemnaker.

    “Jumlah angkanya belum optimal, tapi pemerintah terus menyempurnakan mekanisme bagaimana melibatkan sebanyak mungkin masyarakat dalam iuran. Sebagai Menaker, saya menginginkan semua pekerja formal dan informal terlindungi dan mendapatkan Jamsostek, ” paparnya.

    Yassierli memahami kelompok pekerja BPU sangat beragam, dan bukan hanya dari kalangan profesional seperti, dokter, pengacara, artis. Namun, terapat pekerja tradisional seperti, petani dan nelayan, yang sering bekerja tanpa memiliki batasan jam kerja atau tempat usaha tetap.

    “Mereka juga berisiko mengalami kecelakaan, sakit, atau kehilangan usaha. Untuk itu, Kemnaker mendorong daerah terus berinovasi dan sinergi lintas sektor untuk memperluas perlindungan bagi pekerja, baik Penerima Upah (PU) maupun BPU, ” jelasnya.

    Sementara itu, Dirjen PHI Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri menegaskan sosialisasi hari ini diikuti oleh 100 peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman bagi pekerja segmen BPU mengenai program Jamsostek.

    “Sosialisasi ini juga bertujuan mendorong peningkatan cakupan kepesertaan jaminan sosial di Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.

    (akn/ega)



    Source link

    Share.