Kenapa Gen Z Paling Banyak Gunakan AI untuk Belajar? (Foto: Freepik)

    JAKARTA Generasi Z dikenal sebagai generasi paling akrab dengan teknologi digital. Kini tercatat sebagai kelompok yang paling sering menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk belajar maupun bekerja. Melansir dari penelitian Walton Family Foundation bersama Gallup, sebanyak 79% Gen Z sudah pernah menggunakan AI generatif, dan hampir setengah di antaranya memakainya setiap minggu.

    AI Bantu Belajar Lebih Cepat

    Survei menunjukkan bahwa sebagian besar Gen Z merasakan manfaat nyata dari penggunaan AI:

    72% merasa AI memudahkan mereka menemukan informasi.

    66% mengatakan AI membuat mereka bekerja lebih cepat.

    53% menyebut AI membantu mempercepat proses belajar.

    Tidak heran bila AI kemudian menjadi “teman belajar” utama bagi banyak pelajar Gen Z, mulai dari mencari referensi, menulis esai, hingga memahami materi yang sulit.

    Meski begitu, hubungan Gen Z dengan AI tidak sepenuhnya penuh optimisme. Penelitian menemukan bahwa 41% Gen Z justru merasa cemas dengan AI, sementara hanya 36% yang merasa bersemangat dan 27% yang merasa penuh harapan.

    Sebagian besar Gen Z khawatir AI dapat memengaruhi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka. Sebanyak 49% percaya AI akan menantang keterampilan berpikir kritis, sementara hanya 22% yang melihat AI justru dapat mendukungnya.

    Sekolah Jadi Jembatan

    Menariknya, banyak pelajar Gen Z di tingkat SMP dan SMA berpendapat bahwa AI seharusnya diperbolehkan untuk tugas sekolah, sekaligus diajarkan secara formal. Namun kenyataannya, baru 49% sekolah yang memiliki kebijakan jelas tentang penggunaan AI, dan sebagian besar justru lebih bersifat membatasi. Hal ini membuat siswa bingung mengenai batasan penggunaan AI.

    Di dunia kerja, tantangan serupa juga terjadi. Walaupun 59% Gen Z dewasa menggunakan AI minimal sebulan sekali, hanya 30% yang benar-benar memanfaatkannya untuk pekerjaan mereka. Bahkan, baru 39% tempat kerja yang menyediakan dan memperbolehkan penggunaan AI, sementara 21% responden tidak tahu apakah AI boleh dipakai di kantor mereka.

     



    Source link

    Share.