Jakarta

Maraknya kasus pencabulan terhadap anak di berbagai lapisan masyarakat, termasuk di lingkungan pondok pesantren, kini berada pada tingkat yang sangat memprihatinkan dan bahkan telah memasuki status darurat. Menyikapi hal ini, Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mendorong peran konkret dari Nawaning, yakni sebuah wadah perempuan-perempuan pimpinan pondok pesantren, untuk turut aktif dalam mencegah tindak asusila di lingkungan pesantren.

Ia juga menekankan pentingnya perumusan langkah-langkah strategis agar pondok pesantren benar-benar menjadi lingkungan yang bersih dari praktik kekerasan seksual dan kasus pencabulan.

“Sekarang kondisinya sudah darurat dan harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai pesantren membiarkan oknum-oknum mencederai hal-hal mulia yang telah dan terus dilakukan pesantren. Para Ning harus sigap dan menjadi garda terdepan mencegah terjadinya pencabulan anak,” tegas Neng Eem dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Kajian Nawaning di Gedung Nusantara V MPR RI di Jakarta, akhir pekan lalu.

Neng Eem yang juga merupakan Anggota Komisi IX DPR RI, mengimbau para pimpinan pondok pesantren untuk mempelajari dasar-dasar psikologi agar mampu mendampingi para korban pencabulan secara tepat. Pendekatan ini penting agar korban dapat pulih dan kembali menjalani hidup tanpa bayang-bayang trauma.

Selain itu, ia menekankan pentingnya pemahaman pendidikan hukum di lingkungan pesantren, khususnya dalam menangani tindak pidana pencabulan terhadap anak, agar pelaku dapat dijerat dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya di pengadilan.

“Nawaning juga harus bisa mendampingi korban kekerasan seksual agar tidak mengalami trauma berkepanjangan, serta belajar dari sisi hukumnya agar pelaku tindakan kekerasan seksual dihukum seberat-beratnya di pengadilan,” lanjut Neng Eem.

Neng Eem, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PKB, menegaskan bahwa partainya telah menyatakan ‘perang’ terhadap maraknya kasus pencabulan anak yang terjadi belakangan ini.

Sejalan dengan komitmen tersebut, PKB mendorong para anggota Nawaning untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam menangani kasus kekerasan seksual. Kerja sama ini mencakup koordinasi dengan pihak kepolisian, dinas sosial, serta dinas perlindungan perempuan dan anak di tingkat kabupaten/kota. Sinergi semacam ini diharapkan mampu menekan angka kasus pencabulan di lingkungan pondok pesantren.

Sebagai informasi, acara Nawaning yang digelar di Gedung Nusantara V MPR RI ini turut diisi dengan berbagai kegiatan, seperti kajian kitab Arbain Nawawi oleh Ning Afie, lantunan selawat yang dipimpin Ning Nafisah, serta sesi berbagi wawasan seputar pendidikan politik, hukum, dan psikologi bagi perempuan oleh Ning Maharani. Kegiatan juga diisi dengan pengajian bersama.

Sejumlah tokoh turut hadir dalam acara ini, di antaranya para pimpinan perempuan pondok pesantren, aktivis muslim perempuan, kader PP Fatayat NU, serta artis Inara Rusli yang menyampaikan motivasi untuk bangkit menjadi pribadi lebih baik. Artis Puput Melati juga turut berpartisipasi dengan melantunkan lagu religi.

(akn/ega)



Source link

Share.