Jakarta –
Ketua Himpunan Pengusaha Kristen Indonesia ( HIPKI ) David Herson menyoroti dampak ekonomi dari panasnya aksi demo di sejumlah daerah yang berujung kericuhan. Dampaknya mulai dari investor yang melepaskan saham hingga nilai tukar rupiah melemah.
“Ketidakpastian situasi politik membuat banyak investor memilih bersikap defensif dengan melepaskan sahamnya, sehingga aktivitas jual semakin dominan di pasar. Bahkan Kondisi ini membuat rupiah melemah terhadap dollar AS dan mata uang utama lainnya, mencerminkan hilangnya kepercayaan sementara terhadap stabilitas ekonomi nasional,” kata David kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David menuturkan akibat rupiah melemah, inflasi semakin naik. Selain rupiah melemah, harga emas semakin melonjak, namun di sisi lain perputaran ekonomi di pasar menurun.
“Pelemahan rupiah tersebut tidak hanya berdampak pada sektor perdagangan dan impor, tetapi juga memperbesar tekanan inflasi yang akhirnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Bahkan harga emas saat ini tembus menjadi Rp1,96 juta per gram (sebelumnya Rp1,94 juta) pada emas produk Galeri24. Emas Antam meningkat menjadi Rp2,06 juta per gram (naik dari Rp2,04 juta). Dan, emas UBS naik menjadi Rp1,98 juta per gram (dari harga per gram Rp1,96 juta),” ujarnya.
“Belum lagi keadaan pasar dagang hingga pasar lokal yang mengalami penurunan sangat drastis, dan jika tidak diantisipasi maka akan membuat perputaran ekonomi dan mampu membuat tidak hanya kestabilan ekonomi, melainkan kestabilan keamanan juga bergejolak,” ucapnya.
Dia mendorong agar provokator dan pelaku kericuhan yang menunggangi aksi demo untuk diproses hukum. Sebab tindakan anarkis tersebut berpengaruh terhadap ekonomi nasional dan merugikan masyarakat.
“Pentingnya bagi aparat penegak hukum untuk menindak dan memproses secara hukum bagi setiap provokator maupun pelaku kejahatan yang menunggangi aksi demo damai yang berakhir dengan pembakaran dan penjarahan serta perusakan fasilitas umum yang sangat merugikan,” jelasnya.
“Setiap aspirasi harus didengarkan oleh pemerintah, namun pemerintah perlu hati-hati bahwa selalu ada penumpang gelap yang berupaya untuk membenturkan pemerintah dan masyarakat, bahkan masyarakat dengan masyarakat sipil itu sendiri. Ini akan berakibat buruk pada keadaan ekonomi yang kita tahu bahwa geopolitik berhasil menumbangkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara, terlebih lagi jika keadaan kestabilan keamanan dalam negeri sendiri tidak kondusif,” imbuhnya.
(dek/hri)