Kisah 3 Sahabat Nabi Pertahankan Keimanannya Meski Disiksa Kaum Quraisy (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA – Saat masa-masa awal Islam di Makkah, sejumlah sahabat nabi menghadapi cobaan. Mereka bahkan menerima siksaan demi mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT. 

Pada masa-masa itu, kaum Quraisy sebagai penguasa Makkah terancam dengan dakwah Islam yang dibawa Nabi Muhammad. 

Mereka kemudian melampiaskan kekesalannya kepada sejumlah sahabat nabi, terutama mereka yang berasal dari kalangan lemah, seperti budak, orang miskin, dan mereka yang tidak memiliki perlindungan klan yang kuat. 

Mereka diancam, boikot, dikucilkan hingga disiksa agar meninggalkan Islam. Meski begitu, sejumlah sahabat nabi berhasil mempertahankan keimanannya. 

Berikut kisah 3 sahabat nabi tetap mempertahankan keimanannya, meski disiksa:

1. Bilal bin Rabah 

Sahabat Nabi SAW yang pertama kali mengalami penyiksaan tragis adalah Bilal bin Rabah. Melansir laman NU, ia adalah budak berkulit hitam dari Habasyah. Bilal  menghabiskan hari-harinya bekerja untuk Umayyah bin Khalaf, salah satu pembesar Quraisy. 

Ketika Umayyah mengetahui Bilal telah memeluk Islam, kemarahannya memuncak. Ia menyeret Bilal keluar saat matahari sedang terik dan melemparkannya ke hamparan padang pasir yang panas membara. Tidak cukup sampai di situ, Umayyah memerintahkan agar sebuah batu besar diletakkan di atas dada Bilal, seraya berkata dengan congkak, “Siksa ini akan terus berlangsung sampai kamu mati atau mengingkari Muhammad dan menyembah Latta serta Uzza.” 

Namun, Bilal tidak sedikit pun tergoyahkan. Dengan penuh keyakinan, ia menjawab, “Ahad, ahad,” yang berarti “Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Esa.” Keteguhannya akhirnya dilihat oleh Abu Bakar As-Shiddiq yang kebetulan lewat. Abu Bakar kemudian membeli Bilal dari Umayyah dan memerdekakannya. (Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Al-Ishabah fii Tamyizis Shahabah, [Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyah, 1996], jilid I, halaman 456)

2. Keluarga Yasir 

Kisah tragis berikutnya dialami keluarga Yasir. Keluarga mereka terdiri atas Yasir, Sumayyah binti Khiyath, dan anak mereka, Ammar bin Yasir. Keluarga ini disiksa secara kejam oleh Bani Makhzum, salah satu klan penguasa di Makkah, karena menolak meninggalkan Islam. 

Mereka disiksa saat siang hari terik. Mereka dijemur di bawah matahari menyengat dan disiksa dengan pasir panas yang membakar kulit. Saat itu, Nabi Muhammad SAW kebetulan melintas dan menyaksikan penderitaan mereka. Tak mampu berbuat banyak, beliau hanya bisa berkata, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sungguh surga telah dijanjikan untuk kalian.” 

 



Source link

Share.