Mark van Bommel nyaris jadi pelatih klub Mees Hilgers, yakni FC Twente. (Foto: Instagram/markvanbommel6)

    KISAH pelatih top dunia berdarah Indonesia, Mark van Bommel yang ogah melatih klub Mees Hilgers menarik untuk dibahas. Ya, Bommel dikabarkan menolak pinangan FC Twente untuk menjadi pelatih baru mereka di musim 2025-2026.

    Klub Eredivisie yang dibela pemain keturunan Indonesia, Mees Hilgers, FC Twente, memang tengah mencari pelatih baru setelah memecat Joseph Oosting. Salah satu nama besar yang sempat dipertimbangkan adalah Mark van Bommel, mantan pemain dan pelatih top dengan darah Indonesia. Namun, negosiasi menemui jalan buntu dan Van Bommel akhirnya tak jadi melatih.

    Menariknya, penolakan ini bukan datang dari pihak Van Bommel saja, melainkan juga dari FC Twente. Direktur teknis klub, Jan Streuer, menyebut ada beberapa alasan mengapa kesepakatan tidak tercapai, termasuk persyaratan yang diajukan oleh Van Bommel.

    1. Tuntutan Berlebihan

    Menurut laporan sejumlah media Belanda, Van Bommel mengajukan syarat untuk membawa empat asistennya sendiri, sebuah permintaan yang dinilai terlalu berlebihan oleh FC Twente. Jan Streuer menjelaskan klub memiliki kepercayaan pada staf pelatih yang sudah ada dan tidak berniat memecat tiga hingga empat orang demi pelatih baru.

    “Dia (Van Bommel) ingin membawa empat orangnya sendiri. Beberapa pelatih memang bekerja seperti itu, dan saya bisa mengerti. Tapi, kami juga memiliki kepercayaan pada orang-orang kami sendiri,” ujar Streuer, dikutip dari De Telegraaf, Rabu (10/9/2025).

    Mark Van Bommel
    Mark Van Bommel

    Selain itu, Van Bommel juga dilaporkan memiliki keraguan terhadap kualitas skuad FC Twente saat ini. Hal ini menjadi pertimbangan lain bagi klub.

    “Kami membutuhkan pelatih yang bersemangat. Jika Anda harus meminta seseorang tiga kali untuk meyakinkannya, itu tidak akan berjalan baik,” tambah Streuer.

     



    Source link

    Share.