Jakarta –
Ketua Umum DPP KNPI Tantan Taufiq Lubis berpesan siapa pun yang dipilih Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tidak hanya berfokus pada sektor olahraga, tetapi juga memperkuat perannya dalam memberdayakan dan menyatukan pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang.
Menurutnya, Menpora memiliki tanggung jawab lebih besar dalam membangun solidaritas nasional di tengah tantangan perpecahan sosial. Membangun skill leadership pemuda adalah cara dan wahana untuk mempersiapkan kesinambungan eksistensi sebuah bangsa.
Tantan yang didampingi Sekjen Ahmad Fauzan & Pamriadi menyatakan pemuda adalah tulang punggung bangsa, pencetus kemerdekaan Indonesia dan penerus estafet kepemimpinan nasional. No Youth No Indonesia adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan, dan peran Menpora harus melampaui urusan olahraga semata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Olahraga itu penting, tetapi tugas Menpora tidak berhenti di sana. Pemuda Indonesia menghadapi berbagai isu krusial yang menentukan masa depan bangsa seperti pendidikan, lapangan kerja, tantangan bonus demografi hingga soal radikalisme. Menpora harus menjadi katalisator yang menyatukan generasi muda dalam semangat kebangsaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/9/2025).
Tantan mengatakan Indonesia dikenal sebagai negara dengan keberagaman budaya, agama, dan etnis. Pemuda memiliki peran strategis dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman tersebut.
“Menpora harus lebih aktif dalam program-program yang mempromosikan dialog antar pemuda dari berbagai daerah. Jangan sampai pemuda kita terkotak-kotak oleh perbedaan, dinamika pragmatisme dan pragmentasi politik kekinian,” ujar Tantan.
Tantan menambahkan, meski olahraga sering menjadi sorotan utama, Menpora juga harus memprioritaskan program-program yang mendukung pemberdayaan pemuda. Beberapa agenda yang diusulkan meliputi.
1. Pendidikan Karakter: Menpora dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan serta institusi kenegaraan lainnya untuk mengembangkan program yang membentuk karakter pemuda dan Youth Leadership Skill.
2. Pemberdayaan Ekonomi: Mendukung pelatihan keterampilan, upgrading skill dan kewirausahaan bagi pemuda untuk menghadapi peluang dan tantangan dunia ekonomi yang tak menentu.
3. Visi Kebangsaan: Memfasilitasi ruang dialog dan diskusi bagi pemuda dari berbagai daerah dan kelompok untuk memperkuat jiwa nasionalisme dan cinta tanah air
4. Pemanfaatan Teknologi: Mengembangkan platform digital untuk menghubungkan pemuda Indonesia dan mempromosikan kolaborasi lintas daerah.
Lebih lanjut, Tantan mengungkapkan dengan berbagai tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia saat ini, Menpora diharapkan mampu mengambil langkah-langkah inovatif untuk menjawab kebutuhan mereka.
“Kita butuh Menpora yang visioner, yang memahami bahwa olahraga adalah salah satu instrumen untuk menyatukan dan memberdayakan pemuda, tetapi bukan satu-satunya. Ada begitu banyak potensi pemuda yang harus digali di bidang lain,” harapnya.
Selain itu, Tantan mengatakan rekomendasi ini menjadi pengingat bahwa pemuda adalah aset terbesar bangsa. Ia juga berpesan agar Menpora harus menjadi pemimpin yang mampu menginspirasi dan memfasilitasi mereka untuk menjadi generasi yang tangguh, berdaya saing, dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.
“Jangan biarkan tugas Menpora hanya terbatas pada soal medali dan turnamen. Pemuda Indonesia butuh lebih dari itu, mereka butuh pemimpin yang bisa menyatukan mereka. Seorang Menteri Pemuda Harus Visioner, Berpikir Besar dan Bertindak Besar Melampaui Mimpinya,” pungkasnya.
(akd/akd)