Jakarta –
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendukung pelarangan permainan Roblox untuk anak-anak. Ia menyoroti fenomena anak sekarang yang menghabiskan waktu minimal 4 jam untuk menggunakan aplikasi game online.
“Kami di Komisi X sangat setuju, karena berdasarkan data bahwa 65 persen dari anak-anak kita hari ini, terutama yang usia sekolah, menghabiskan waktunya minimal 4 jam untuk main game. Nah ini tentu menjadi situasi yang tidak baik, situasi yang kurang tepat yang dilakukan oleh anak-anak kita,” kata Lalu kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu mendukung langkah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang melarang anak bermain Roblox. Ia berharap tak ada game yang bernuansa kekerasan untuk anak-anak di Tanah Air.
“Kami mendukung statement yang disampaikan oleh Prof Mu’ti. Karena apa? Ya tentu beliau memiliki pemikiran tersendiri. Kami juga menyarankan agar ada diluncurkan program sekolah bebas game kekerasan, salah satunya ya Roblox itu sendiri,” kata dia.
Ia menyingung survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut 30 peran tingkat kekerasan dipengaruhi oleh game yang dimainkan. Lalu Hadrian berharap pemerintah mengambil langkah cepat mengantisipasi hal ini.
“Survei kayak KPAI mengatakan bahwa 30 persen peningkatan kekerasan itu disebabkan karena bermain game kekerasan, salah satunya ya Roblox itu tadi,” kata Lalu.
“Oleh sebab itu, kita harus segera punya langkah yang cepat, mengantisipasi agar anak-anak kita tidak terjerumus ke dalam game yang mengedepankan kekerasan, bullying, dan kategori-kategori tindakan yang tidak benar yang dilakukan oleh siswa-siswi kita,” imbuhnya.
Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi juga turut mengomentari viral permainan game Roblox yang digandrungi anak-anak. Prasetyo membuka kemungkinan pemblokiran game Roblox tersebut.
“Kalau memang kita merasa sudah melewati batas, apa yang ditampilkan di situ memengaruhi perilaku dari adik-adik kita, ya tidak menutup kemungkinan. Kita mau melindungi generasi kita, nggak ragu-ragu juga kita. Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup, nggak ada masalah,” kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/8).
Jubir Istana ini menekankan pentingnya menjaga generasi muda dari paparan buruk dari media televisi hingga game. Dia mengatakan pemerintah terus meminimalkan konten-konten digital yang terdapat muatan negatif.
“Tapi intinya begini, bukan masalah Roblox-nya ya, tetapi kita perlu memahami sebagai sebuah bangsa bahwa ada unsur-unsur terbentuk yang memang harus kita pikirkan betul supaya tidak memengaruhi generasi-generasi muda kita di depannya. Misalnya, unsur-unsur yang mengandung apa pun itu bentuknya, mau game, mau siaran di televisi, mau pemberitaan, mau melalui media mainstream, maupun melalui media sosial,” ujar Prasetyo.
“Memang ini menjadi keresahan kita bersama-sama bahwa konten-konten yang muncul di situ, kita harus betul-betul mencoba mengurangi hal-hal yang bisa menumbuhkan sesuatu yang kurang baik bagi yang menonton, terutama bagi generasi muda-generasi muda kita,” lanjutnya.
(dwr/dek)