Jakarta –
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pentingnya menyampaikan capaian pembangunan secara jujur. Hal ini penting untuk membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat.
“Bangunlah dialog dua arah. Lakukan face to face di warung kopi, dengan ibu-ibu, dan masyarakat. Sampaikan arah dan capaian pembangunan yang dilakukan pemerintah,” kata AHY dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).
Hal ini dia sampaikan saat membuka Training of Trainers (TOT) Juru Bicara Infrastruktur yang digagas Masyarakat Asta Cita Indonesia (MACI). Acara digelar di Kantor Kemenko Infrastruktur, Jakarta Pusat, Kamis (7/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatihan yang dipimpin Ketua Umum MACI, Muhammad Zulfikar Suhardi, ini bertujuan mencetak jubir infrastruktur yang mampu menjembatani komunikasi pemerintah dan masyarakat secara inklusif dan informatif.
AHY meminta para jubir tidak hanya menyampaikan hal-hal positif, tetapi juga kekurangan dengan semangat membangun.
“Sampaikan apa adanya. Jangan hanya yang manis-manis. Kalau ada yang belum baik, sampaikan ide dengan optimisme untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Menurut AHY, infrastruktur bukan sekadar persoalan teknis, melainkan juga terkait pembangunan sosial, keadilan wilayah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Infrastruktur itu bukan hanya jalan, jembatan, dan bangunan, melainkan juga bagaimana itu semua membawa manfaat untuk rakyat. Maka komunikasi pembangunan juga harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” ucapnya.
Ia pun menegaskan peran jubir tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Pemerintah harus dibantu karena tidak semuanya dikerjakan sendirian oleh pemerintah,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia mengajak para jubir untuk merespons dinamika sosial dengan pendekatan yang lebih humanis, kredibel, dan memperkuat literasi publik terhadap program pembangunan infrastruktur nasional.
Dalam pemaparannya, AHY membeberkan sejumlah program unggulan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Program ini melibatkan lima kementerian utama: ATR/BPN, PUPR, Perhubungan, Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Transmigrasi.
AHY juga menyampaikan mandat Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air. Sejumlah proyek besar tengah dikerjakan, seperti perluasan jaringan irigasi pertanian, pembangunan Great Sea Wall di Pantai Utara Jawa, dan kelanjutan proyek Kereta Cepat hingga Surabaya.
Dalam forum ini, AHY juga menerima penunjukan sebagai Ketua Dewan Pembina MACI oleh Zulfikar Suhardi.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri Wakil Menteri ATR/Waka BPN Ossy Dermawan; Wakil Ketua BAKN DPR RI Herman Khaeron; Anggota DPR RI periode 2019-2024 Irwan Fecho; Staf Khusus Menko Infrastruktur Agust Jovan Latuconsina, Sigit Raditya, dan Herzaky Mahendra Putra; Tenaga Ahli Menteri ATR/BPN Hendri Teja dan Ajie Arifuddin; serta Dewan Pakar MACI Yoyo Budianto, Ricky Kurniawan, Endang Suprihatin, Arifudin, dan Suyoto.
(akd/akd)