Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak bicara soal prajurit TNI AD, Kopda FH, yang diduga terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), kacab bank di Jakarta. Maruli menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Kami pokoknya internal akan selalu evaluasi karena kejadian-kejadian seperti ini kan, apa lagi sampai mengakibatkan orang meninggal gitu,” kata Maruli kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Maruli mengatakan proses pengusutan kasus ini dilakukan oleh kepolisian. Namun, Maruli belum mengetahui peran dari Kopda FH tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Itu kan sudah dari bulan Agustus dan Pomdam sudah bilang, sudah menahan orang. Ya prosesnya nanti dari kepolisian,” kata dia.
“Nanti peran-peranya kita belum tahu nih. Apakah dia yang me-manage, ada yang cuma ikut, ada yang bilang penghubung,” tambahnya.
Polisi sebelumnya mengungkap motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta. Penculikan itu diduga bertujuan agar para pelaku bisa mencuri uang dari rekening dormant.
“Motif para pelaku adalah para pelaku tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah dipersiapkan,” kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).
Wira mengatakan tersangka C alias Ken memiliki beberapa rekening dormant. C diduga menghubungi tersangka pengusaha yang juga motivator Dwi Hartono (DH) untuk mengurus hal tersebut.
Tersangka C disebut sudah menyiapkan tim IT untuk melakukan pemindahan hal tersebut. Namun, kata Wira, para tersangka masih membutuhkan persetujuan dari salah satu kepala cabang bank.
“Namun, untuk melaksanakan hal tersebut, diperlukan persetujuan atau otoritas kepala bank. Sehingga pelaku atas nama C alias K mengajak DH untuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang itu,” ujarnya.
Total ada 15 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas kasus tersebut. Sementara itu, ada satu tersangka yang merupakan anggota TNI AD berinisial Kopda FH. Perkara FH ditangani oleh Pomdam Jaya.
Ilham Pradipta ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) lalu dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam. Sebelumnya, Ilham diculik dari parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8).
Halaman 2 dari 2
(ial/rfs)