Bogor –
BPBD Kabupaten Bogor mencatat jumlah korban bangunan majelis taklim ambruk ketika sedang dipakai untuk peringatan Maulid Nabi di Ciomas, bertambah. Terbaru, jumlah korban mencapai 174 orang.
“Keterangan jumlah korban total 174 orang, yang sudah pulang 83 jiwa,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Rabu (10/9/2025).
BPBD mencatat korban meninggal dunia sebanyak empat orang dan 41 korban luka masih menjalani perawatan medis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dua korban dirujuk ke RSCM. Semula, kedua korban atas nama Haida dan Nyai menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor.
“Korban masih Dirawat 41 orang, korban atas nama Ibu Haida dan Ibu Nyai semula masuk RSUD Kota Bogor dirujuk ke RSCM Jakarta,” bebernya.
Detik-detik Kejadian
Sebelumnya, bangunan majelis taklim ambruk ketika sedang dipakai untuk peringatan Maulid Nabi di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut diikuti khusus jemaah perempuan dan dipimpin istri pimpinan majelis taklim.
Istri pimpinan majelis taklim, Mariyatul Kibtiyah, mengatakan peristiwa itu terjadi ketika rangkaian peringatan maulid nabi sedang berlangsung. Kegiatan maulidan hanya dihadiri khusus jemaah perempuan.
“Kejadiannya sudah beres baca Marhaban (pujian untuk nabi). Lagi baca syair-syair, sesudah doa-doa, mau langsung tausiah (ceramah). Tapi keburu ambruk, belum terlaksana (tausiah) itu langsung ambruk,” kata Mariyatul didampingi sang suami, Zulpadli Harahap, Senin (8/9).
“Posisi saya ada di tengah sama santri, di depan karena saya kebetulan pimpin maulidannya,” imbuhnya.
Mariyatul menyebut jemaah sedang khidmat membaca doa-doa, sehingga tidak terdengar jika ada suara-suara penanda bangunan akan ambruk. Mariyatul mengaku menyaksikan bagaimana ujung bangunan tiba-tiba ambruk dan jamaah ikut terbawa hingga banyak yang tertimbun.
“Langsung krek (ambruk), makanya banyak yang tidak tertolong. Tidak ada aba-abanya. Cuma ambruknya agak lama, tidak cepat. Tapi, saya sadar. Kaya kiamat. Saya lari dan keluar lewat jendela. Setelah itu saya langsung ke bawah, langsung teriak, langsung suami saya ke bawah, terus warga pada datang bantu,” kata Mariyatul.
(rdh/mea)