Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi Polda Metro Jaya dalam penanganan terhadap ratusan pelajar yang terlibat demo di DPR. Polda Metro dinilai telah memperlakukan para anak di bawah umur secara baik.
“Mereka (anak-anak yang diamankan) juga menginformasikan kepada kami, dapat makan, minum, mereka bisa beristirahat. Tapi memang mereka mengakui lumayan lelah. Tapi yang dilakukan polisi masih dalam kurun waktu 1x 24 jam ya,” kata Komisioner KPAI, Sylvana Maria Apituley, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Sylvana mengapresiasi langkah Polda Metro Jaya yang menangani anak-anak dengan baik setelah diamankan. Ia mengatakan, sejak dini hari pihaknya sudah berkoordinasi langsung dengan kepolisian untuk memastikan kondisi para pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Sylvana juga menyayangkan masih banyak pelajar yang terlibat dalam aksi, bahkan ada yang masih duduk di bangku SMP. Sebagian besar, para pelajar tersebut terprovokasi ajakan melalui media sosial.
“Jumlahnya cukup besar, ada 196 anak. Mereka sebagian besar ikut karena ajakan teman atau media sosial, tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi. Ini tentu merampas waktu belajar dan masa depan mereka,” jelasnya.
196 Pelajar Dipulangkan
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan dari total 351 orang yang diamankan, 155 orang berusia dewasa dan 196 merupakan anak di bawah umur. Mereka diamankan karena diduga merusak fasilitas umum, melempari pengendara di tol, hingga menyerang petugas.
“Mereka secara masif diduga melakukan perusakan fasum (fasilitas umum), kemudian melempari pengendara di jalan tol sehingga mengakibatkan membahayakan pengguna jalan, kemudian menyerang petugas,” kata Ade Ary.
7 Orang Positif Narkoba
Kombes Ade Ari mengatakan dari ratusan orang yang diamankan tersebut, beberapa di antaranya dinyatakan positif narkoba setelah dilakukan tes urine. Saat ini, ketujuh orang tersebut masih dalam proses pemeriksaan akibat positif narkoba.
“Ada tujuh orang yang positif, enam di antaranya urinenya mengandung zat yang terkait dengan sabu, kemudian satu orang urinenya mengandung zat yang terkait dengan benzoat. Tujuh orang ini semuanya dewasa ya,” jelas Ade Ary.
Dia mengatakan hanya tujuh orang yang masih dalam proses pemeriksaan akibat positif narkoba. Sedangkan sisanya telah dipulangkan.
“Saat ini masih di Direktorat Reskrimum, nanti selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh rekan-rekan kami dari Direktorat Reserse Narkoba untuk dilakukan tindakan lanjutan sesuai SOP yang berlaku berdasarkan fakta yang ditemukan,” ujarnya.
Dia mengatakan polisi yang bertugas telah melakukan imbauan agar massa tidak merusak fasilitas umum. Namun, katanya, ada kelompok massa yang tidak mendengarkan arahan petugas.
“Setelah diberikan imbauan, tidak mengikuti arahan dari petugas, kemudian dilakukan tahapan-tahapan yang hingga akhirnya dilakukan tindakan penertiban,” ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(mea/mea)