Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS M Taufik Zoelkifli menyoroti kemacetan parah di beberapa ruas jalan di Jakarta buntut penutupan sejumlah Gerbang Tol (GT) secara bersamaan. Taufik pun mendukung masukan Gubernur DKI Pramono Anung agar proses perbaikan GT dilakukan hanya saat akhir pekan.
“Saya mendukung kalau perbaikan-perbaikan di Jakarta, baik itu gerbang tol ya atau kemudian juga ada pembangunan LRT Jakarta misalnya, itu dilakukan lebih banyaknya itu pada malam hari dan juga hari libur gitu. Karena ini mau tidak mau itu sangat mengganggu lalu lintas kalau dilakukan penutupan gerbang tol karena diperbaiki pada saat volume kendaraan itu besar atau banyak,” kata Taufik kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).
Di samping itu, Taufik mendorong penutupan sejumlah GT secara bersamaan ini dikoordinasikan sekaligus memanfaatkan berbagai pemantauan CCTV di titik-titik jalan. Menurutnya, pemantauan situasi lalin jalan lewat CCTV dapat dijadikan pertimbangan untuk menerapkan dibuka tutupnya GT-GT tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tapi kemudian sebenarnya juga bisa ada cara lain mungkin ya. Artinya gini, kan harusnya Dinas Perhubungan punya lalu lintas center ya, kan dia sudah punya kamera di banyak titik di Jakarta, juga termasuk yang dimiliki oleh MRT, LRT, atau LRT Jabodebek ya, atau yang ada di gedung-gedung, bisa dikoordinasikan,” kata dia.
“Kemudian dilihat, memang pada suatu saat misalnya, misalnya hari kerja, tapi kemudian ada tempat yang harus diperbaiki gerbang tolnya, tapi dia tidak terlalu banyak kendaraan, nah itu bisa dilakukan perbaikan di situ,” sambungnya.
Mengenai perbaikan sejumlah GT di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga telah memberikan atensi. Ia meminta pekerjaan perbaikan tidak dilakukan pada jam sibuk agar tidak mengganggu mobilitas warga.
“Jangan lagi dilakukan ketika jam banyak masyarakat sedang bertransportasi, berangkat atau pulang kerja. Kalau mau melakukan ya hari libur,” kata Pramono di Kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/9).
“Itu dilakukan secara bersamaan, sehingga menyebabkan kemacetan. Jadi tadi saya sudah minta kepada Dinas Perhubungan untuk mengoordinasikan,” ujarnya.
Jasa Marga telah memberikan penjelasan mengenai perbaikan gerbang tol ini. Senior Manager Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad Ginanjar Bekti R menjelaskan penutupan sementara sejumlah GT tersebut ialah di Ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Dia menyebut penutupan parsial itu untuk mempercepat proses perbaikan GT yang rusak imbas demo berujung ricuh pada Agustus lalu.
“Terpantau peningkatan kepadatan di jalan arteri (non tol) diduga akibat peningkatan volume lalu lintas dan imbas dari penutupan parsial beberapa gerbang tol di ruas Tol Cawang-Tomang-Pluit. Penutupan parsial ini sebagai langkah percepatan perbaikan pada gerbang tol yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa,” kata Ginanjar kepada wartawan, Rabu (24/9).
Halaman 2 dari 2
(fca/lir)