Jakarta

    Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, mengecam tindakan Israel mencegat sejumlah armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Syamsu Rizal meminta Indonesia untuk mengajak negara-negara yang tergabung dalam BRICS hingga Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memutus diplomasi dengan Israel sebagai langkah tegas.

    “Apa yang dilakukan oleh Israel itu dengan memblokade, kemudian menghambat, bahkan menangkap aktivis internasional itu, pada dasarnya itu adalah pelanggaran hukum internasional. Karena Israel ini melanggar konvensi Jenewa, melanggar hukum humaniter internasional bahkan melanggar piagam PBB bahkan melanggar Surat Ketetapan Dewan Keamanan,” kata Syamsu Rizal saat dihubungi, Jumat (3/10/2025).


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Syamsu Rizal mengatakan, jika negara-negara di dunia serempak memutus hubungan diplomatik dengan Israel maka sikap kesewenangan Israel bisa dihentikan. Ia menyebut tindakan yang dilakukan Israel mengganggu pola relasi internasional.

    “Sekarang tinggal seperti lembaga internasional seperti PBB dan beberapa lembaga lainnya itu bukan hanya sekadar mengecam, kalau kami secara pribadi atau di komisi ini mengecam. Pemerintah Republik Indonesia, harusnya mengecam,” ujar Legislator PKB ini.

    “Dan ini betul-betul sudah pelanggaran hukum internasional sehingga hukumannya itu harusnya beberapa negara itu mengembargo, melakukan langkah-langkah diplomatik, memutuskan hubungan diplomatik,” tambahnya.

    Syamsu Rizal mengatakan peristiwa ini harus menjadi momentum bagi Indonesia untuk memanfaatkan jejaring forum internasional. Ia berharap negara-negara yang tergabung dalam BRICS hingga OKI memutuskan diplomasi dengan Israel.

    “Kalau kita ini meminta relasi internasionalnya kita termasuk kerja sama-kerja sama yang Indonesia di dalamnya, misalnya di BRICS, di OKI, di mana itu untuk dalam pertemuannya itu memberikan rekomendasi itu,” kata Syamsu Rizal.

    “Setiap momen yang momentum itu mesti dimanfaatkan dengan baik, tentu dengan orientasi adalah bagaimana supaya Israel ini menghentikan. Yang kedua, tentunya supaya Palestine itu bisa diakui secara luas kemerdekaannya,” tambahnya.

    Sebelumnya, angkatan laut Israel mencegat armada Global Sumud Flotilla yang membawa bantuan ke Gaza. Pencegatan armada tersebut mengakhiri upaya kapal-kapal internasional menembus blokade Israel atas wilayah Palestina yang dilanda perang.

    Armada Global Sumud melibatkan sekitar 45 kapal yang membawa politisi dan aktivis, termasuk aktivis iklim Swedia Greta Thunberg. Armada Global Sumud meninggalkan Spanyol bulan lalu, dengan tujuan untuk mematahkan blokade Israel atas wilayah Palestina, tempat PBB menyatakan kelaparan telah melanda.

    Kementerian Luar Negeri Israel mengunggah rekaman video perempuan berusia 22 tahun itu yang sedang mengambil barang-barangnya.

    “Sekitar pukul 20.30 waktu Gaza (17.30 GMT), beberapa kapal Armada Global Sumud, termasuk Alma, Sirius, dan Adara, dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan pendudukan Israel di perairan internasional,” kata armada tersebut.

    Simak juga Video WHO: 1.027 Orang Tewas di Gaza saat Coba Mengambil Bantuan

    (dwr/gbr)



    Source link

    Share.