Jakarta

    Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, mengingatkan pemerintah untuk perhatikan pemetaan sebelum 330 ribu layar digital pintar atau smart digital screen diedarakan ke sekolah-sekolah. Ledia ingin memastikan apakah sekolah yang dituju sudah tersambung dengan listrik hingga internet.

    “Pembagian flat panel interaktif adalah bagian dari program digitalisasi pembelajaran dari Kementrian Dikdasmen. Komisi X sudah mengingatkan bahwa harus ada pemetaan terlebih dahulu terhadap kondisi sekolah-sekolah tersebut,” kata Ledia kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

    Legislator PKS ini juga mewanti-wanti tempat penyimpanan dan keamanan di sekolah yang dituju. Ia ingin penggunaan smart tv ini berjalan untuk jangka waktu yang lama.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Adakah sekolah sudah tersambung listrik? Adakah tersambung dengan internet dengan kualifikasi kecepatan yang diperlukan? Penyimpanan dan keamanan bendanya,” ungkap dia.

    Ia menyebut pemerintah harus memastikan adanya jaringan internet di sana. Ledia meminta guru-guru di sekolah tersebut juga diberi pelatihan untuk mengoperasikan smart tv.

    “Disepakati kerja sama dengan PLN dan provider internet lebih dahulu untuk memastikan saat barang tiba listrik dan internet sudah terpasang sehingga tidak mubazir,” kata Ledia.

    “Dan ketika bendanya datang harus ada guru yang mampu mengoperasikannya agar benar-benar bermanfaat bagi pembelajarannya. Berarti harus ada pelatihannya,” sambungnya.

    Smart TV Bakal Disebar ke 330 Ribu Sekolah

    Diketahui, pemerintah tengah menyiapkan distribusi layar digital pintar atau smart digital screen untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan proses distribusi akan mencapai 330 ribu sekolah hingga akhir 2025.

    “Tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah (termasuk sekolah rakyat) akan dapat. 10 November 2025, (nanti) 100 ribu sekolah akan dapat, sekarang baru 10 ribu,” kata Prabowo setelah meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

    Prabowo menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Sekolah Rakyat. Teknologi ini diharapkan mendukung pembelajaran jarak jauh dan pemerataan akses pendidikan.

    “Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat,” ujarnya.

    (dwr/yld)



    Source link

    Share.