Jakarta –
Anggota Komisi X DPR RI Verrell Bramasta menyoroti kasus perundungan (bullying) terhadap siswa SMP di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung lantaran menolak saat diminta meminum tuak. Verrel prihatin atas kasus bullying tersebut hingga korban diceburkan ke sumur.
“Kasus bullying yang terjadi di SMP Ciparay ini sangat memprihatinkan. Kekerasan dalam bentuk apapun, terlebih di lingkungan sekolah, tidak bisa ditoleransi,” kata Verrel saat dihubungi, Jumat (27sis/6/2025).
Verrel juga menyoroti beberapa kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Dia menyebut ada sistem pencegahan bullying yang belum maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Apalagi ini bukan kasus pertama, artinya ada sistem yang belum bekerja maksimal, baik dari sisi pencegahan maupun penanganannya,” kata dia.
Verrel mengatakan akan membawa persoalan tersebut dalam rapat di DPR RI. Menurutnya, selain sanksi terhadap para pelaku, pengawasan dan peran aktif sekolah juga menjadi hal penting.
“Dalam masa sidang kali ini, Komisi X terutama saya secara pribadi akan menyuarakan langsung kepada Kemendikdasmen, agar ada langkah nyata dan sistemik mencegah bullying di sekolah. Tidak cukup hanya sanksi setelah kejadian, yang kita butuhkan adalah pendidikan karakter, pengawasan psikososial, dan peran aktif sekolah serta orang tua sejak awal,” jelasnya.
Verrel juga menyinggung kasus bullying yang pernah menimpa adiknya hingga dilempar batu. Dia berharap tak ada lagi kasus bullying terjadi di lingkungan sekolah.
“Saya harap tragedi seperti ini menjadi momentum untuk refleksi kolektif kita bersama, bahwa sekolah harus kembali menjadi ruang yang aman, mendidik, dan memanusiakan,” imbuhnya.
Anak SMP Bandung Diceburkan ke Sumur
Dilansir detikJabar, Kamis (26/6), perundungan terhadap korban terekam di sebuah video. Dalam video itu terlihat korban tengah terjerembap di dalam sumur. Tak lama kemudian korban ditarik kembali oleh pelaku keluar dari sumur.
Wajah korban tampak berlumuran darah. Saat ditarki keluar dari sumur, korban sempat bergeming hingga kemudian mengelap darah yang bercucuran di wajahnya. Sementara suara tawa dari pelaku masih terdengar di tengah wajah korban yang lemas.
“Korban ditawari tuak oleh para pelaku dan korban menolak. Namun korban dipaksa meminum oleh para pelaku dan korban langsung meminum setengah gelas tuak,” ujar Kapolsek Ciparay Iptu Ilmansyah.
(wnv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini