JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim program hilirisasi sumber daya alam (SDA), khususnya di sektor pertambangan dan nikel, mampu menekan kemiskinan di daerah.

    Bahkan program utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu disebut-sebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.



    Luhut mencontohkan, angka kemiskinan di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatatkan penurunan dari 14,7% pada 2015 menjadi 12,4% pada 2023. Sulteng sendiri menjadi salah satu wilayah yang terdapat kawasan industri, yakni PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

    “Kalau kita lihat data 2015, itu kemiskinan disana (Sulteng) 14,7%, nah data tahun 2023 itu 12,4%, jadi turun, kemiskinan disana itu dari 14,7% ke 12,4%,” ujar Luhut, ditulis Kamis (25/1/2024).

    IMIP memang diizinkan pemerintah pusat untuk mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, baja tahan karat, dan baja karbon.

    Industri pendukungnya terentang dari pembangkit listrik tenaga batu bara, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga pelabuhan dan bandara.

    Kawasan Industri IMIP, merupakan kerjasama antara BintangDelapan Group asal Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari Tiongkok alias China. Tsingshan Group juga menjadi perusahaan terbesar dunia di bidang pengolahan nikel dan sudah menguasai teknologi pengolahan yang lengkap dan modern.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Luhut mengklaim beroperasinya IMIP, maka terjadi perbaikan ekonomi di Sulteng. Soal ini dia enggan merinci lebih jauh.

    “Jadi terjadi juga cukup perbaikan-perbaikan disana. Tapi itu aja nggak cukup menurut saya, saya sudah jelaskan bahwa ada sekarang Politeknik yang didirikan disitu. Sekali-kali berkunjung deh ke Politeknik-nya” ucapnya.

    “Menurut saya itu bagus dan guru-gurunya juga berkelas, ada yang dari ITB ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar disana. Dan mereka langsung praktik di Industrinya,” lanjut dia.



    Source link

    Share.