Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sindiran terhadap KPK ini tak terlepas dari dinamika kasus yang dihadapi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga diberikan amnesti oleh Presiden Prabowo Subianto.
Megawati mengaku kerap berdoa agar keadilan hakiki terus diterapkan di Indonesia. Menurutnya, Hasto hanya contoh dari sekian orang lain yang tidak mendapatkan keadilan hukum.
“Setiap malam, kalau saya sedang berzikir, saya sebut nama-nama, termasuk Pak Hasto,” kata Megawati dalam pidato di Kongres PDIP yang digelar di Bali, Sabtu (2/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya minta kepada Yang di Atas, bukan minta apa-apa, keadilan yang hakiki pada orang-orang yang dibuat dari sisi hukum diperlakukan tidak adil. Banyak, Saudara-saudara. Pak Hasto itu hanya sebagai contoh soal saja,” tambah dia.
Dia meminta para ahli hukum untuk menegakkan keadilan yang semestinya. Dia mengingatkan agar keadilan selalu tegak lurus.
Dia mengingatkan Dewi Keadilan sebagai lambang supremasi hukum, ditutup matanya agar penilaian tidak diambil secara subjektif tapi berdasarkan pertimbangan neraca keadilan.
“Apakah kalian tidak punya anak-anak, tidak punya saudara? Kalau diperlakukan seperti itu, lalu bagaimana, di mana kalian akan mencari keadilan yang hakiki? Dengarkan seluruh rakyat Indonesia yang kucintai. Kembalikan keadilan hukum itu di Republik Indonesia ini,” katanya.
Megawati lalu menyindir KPK. Sebagaimana diketahui, kasus dugaan suap dan penghalangan penyidikan yang membuat Hasto dibawa ke pengadilan berdasarkan penyelidikan lanjutan yang dilakukan KPK.
Hasto terseret kasus saat KPK mengusut kasus suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 untuk Harun Masiku. Dia merasa aneh atas kasus yang menjerat Hasto.
“Maaf ya, kalau saya lihat KPK sekarang, sedihnya bukan main saya. Saya lah yang membuat, namanya Komisi Pemberantasan Korupsi. Coba teman-teman, kalau sekarang modelnya kaya begini, lalu bagaimana? Coba saja dipikir. Kan aneh, saya merasa aneh kok,” ucapnya.
Presiden ke-5 RI ini lalu mengungkit soal amnesti yang diberikan Prabowo kepada Hasto.
“Masa urusan begini aja Presiden harus turun tangan? Coba pikirkan. Lho saya kan pernah presiden. Jadi setelah liku-likunya. Coba kalian kayak gitu. Ya kan ya? Lucu ya? Kenapa sih? Kok KPK jadi begitu? Itulah,” ucap dia.
Halaman 2 dari 2
(jbr/idh)