Mau Makan Manis? Catat Dulu Hal Ini Agar Tidak Menyesal (Foto: Freepik)
MEMPERHATIKAN apa yang kita konsumsi sangat penting untuk kesehatan. Makanan manis sering kali menjadi asupan favorit ketika kita berada dalam tekanan atau merasa stres. Namun, satu hal yang perlu kita lakukan adalah mengetahui kandungan indeks glikemik dari makanan yang kita konsumsi. Apa sih itu indeks glikemik? Yuk, cari tahu!
Indeks glikemik (GI) adalah sistem pengukuran yang menunjukkan seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dicerna dengan cepat, sehingga menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang drastis. Sementara itu, makanan dengan indeks glikemik rendah dicerna lebih lambat, sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang lebih stabil.
Ahli nutrisi dalam kanal YouTube Yava Bali menjelaskan bahwa kita harus memperhatikan konsumsi makanan, termasuk yang memiliki indeks glikemik tinggi. Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
“Kenapa GI itu penting? Karena kalau misal kita makan yang GI-nya tinggi, lonjakan gula darah kita akan cepat naik,” tutur Mikayla, seorang nutrisionis dalam kanal YouTube Yava Bali berjudul ‘Hati-hati! Makanan Manis Saat Buka Puasa Bisa Picu Lonjakan Gula Darah’.
Tubuh kita memiliki sistem yang secara otomatis akan mengeluarkan hormon insulin. Hormon insulin ini berperan penting dalam mengatur kadar gula darah (glukosa) dan memungkinkan sel-sel tubuh seperti otot, lemak, dan hati menyerap glukosa sebagai sumber energi. Insulin menjaga kadar gula darah dalam rentang yang normal.
“Kita punya sistem tubuh yang secara otomatis akan mengeluarkan hormon yang namanya insulin. Itu tandanya, guys, bahwa gula sudah terlalu banyak di dalam pembuluh darah dan harus segera disimpan. Kalau kelebihan, dan kita tes darah, hasilnya gula darah tinggi. Kalau ini terjadi terus-menerus, disebut diabetes. Makanya, enggak boleh terlalu banyak gula di dalam pembuluh darah,” paparnya.