Cilacap –
Pulau ‘Penjara’ Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) dijadikan proyek percontohan pengoptimalan pemberdayaan narapidana (napi). Pulau yang terisolasi dari kehidupan masyarakat umum ini sekarang memiliki sejumlah balai latihan kerja (BLK) berbagai bidang, salah satunya konveksi atau tata busana.
Narapidana berinisial H (37) adalah salah satu yang berminat mempelajari bidang konveksi. Dia mengatakan pihak lapas memberikan berbagai pilihan latihan kerja sesuai minat dan bakat napi.
“Ada pilihannya jadi ada yang untuk di kebun, di pupuk, pengolahan limbah, peternakan, tambak, konveksi. Jadi sesuai bakat dan basic masing-masing,” ucap H kepada detikcom di area pengawasan Lapas Besi Nusakambangan, Selasa (9/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
H yang sedang menjahit kerah kemeja saat ditemui, mengaku sudah sekitar sebulan ikut latihan kerja ini.
“Lagi bikin kerah buat kemeja. Saya baru hampir kurang lebih sebulan (di BLK konveksi). Saya sangat tertarik, insyaallah bisa buat baju, nanti jadi kemeja,” ujar H.
![]() |
Napi asal Jawa Timur (Jatim) ini berstatus klien permasyarakatan karena sedan menjalani proses asimilasi.
Sesuai keputusan pengadilan, H divonis empat tahun penjara. Dan kini dia sudah menjalani 2,5 tahun kurungan.
“Saya sudah proses asimilasi, sudah mau bebas. Vonis 4 tahun, sekarang sudah 2,5 tahun di sini,” cerita H sambil sesekali memfokuskan pandangan ke arah mesin jahit.
![]() |
Di momen yang sama, Menteri Imipas Agus Andrianto meninjau langsung BLK konveksi yang sudah selesai pembangunan tahap 1 ini.
“BLK ini bukan hanya tempat pelatihan, tetapi juga wadah untuk membentuk mental kerja dan meningkatkan kualitas SDM warga binaan, agar mereka siap kembali ke masyarakat,” terang Menteri Agus.
Sementara itu Kalapas Besi, Teguh Suroso, bersyukur dengan dibangunnya BLK konveksi ini. Dia menegaskan akan mengoptimalkan prasarana ini agar napi memiliki kemampuan optimal saat kembali ke tengah masyarakat.
“Dengan adanya BLK ini, kami yakin warga binaan akan lebih termotivasi untuk belajar keterampilan yang bermanfaat. Ini sejalan dengan tujuan pemasyarakatan, yaitu membina dan mempersiapkan mereka agar kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif,” ujar Teguh.
(aud/jbr)