TNI AD memamerkan berbagai alat utama sistem senjata (alutsista) milik kesatuan Angkatan Darat di Lapangan Silang Monas, Jakara Pusat. Pameran itu, merupakan rangkaian HUT ke-80 TNI Tahun 2025.
detikcom melihat gelaran TNI AD Fair di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025). Tank Leopard, Tank Harimau, Panser Anoa, hingga Panser Badak terparkir gagah di kawasan itu.
“Di sini ada Badak, ada Harimau, ada Anoa, ada Leopard, ada Kuda, tapi kita bukan di kebun binatang, itu alutsista kita semua,” kata Aslog Kasad, Mayjen TNI Adisura Firdaus Tarigan di Monas, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setidaknya ada 112 alutsista milik TNI AD yang dipamerkan hari ini. Seluruhnya dibawa dari wilayah Jabotabek, Bandung hingga Malang.
Adisura menyebut alutsista paling baru yang dipamerkan adalah Tank Harimau. Kendaraan tempur itu merupakan hasil kerjasama Indonesia dengan Turki.
“Alutsista yang paling baru di Angkatan Darat adalah Tank Harimau ada di situ, itu kerja sama Indonesia (Pindad) dan Turki (FNSS) dan itu diproduksi di Indonesia, itu yang paling baru sementara,” ungkapnya.
![]() |
Hanya ada satu Tank Harimau yang dipamerkan di TNI AD Fair. Lokasinya berada di stand Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD.
Bintara Kendaraan Tempur di Kendaraan Tempur Harimau, Sersan Kepala Apriyanto merupakan bagian dari ide perancangan Tank Harimau. Dia menjadi salah satu user yang berangkat ke Turki untuk membahas rancangan ranpur tersebut pada tahun 2019 lalu.
“Iya langsung ke Turki. Jadi kan saya sebagai user saya harus tahu keinginan tank ini seperti apa. Mungkin kursinya seperti apa, penglihatannya seperti apa, kemudian cara mengoperasionalkannya seperti apa,” jelas Apriyanto.
“Jadi harus ada masukan dari user, Pindad menggandeng kavaleri TNI sebagai user ikut ke sana, supaya tidak ada kesalahan pada saat men-desain,” lanjut dia.
Apriyanto menjelaskan tahun 2021 ada 10 unit Tank Harimau yang dibuat di Turki dikirim ke Indonesia. Kemudian 8 unit lainnya dibuat oleh Pindad di Bandung, Jawa Barat.
“Jadi kita di Kaveleri Indonesia sudah disebar di seluruh Indonesia. Pertama ada di Palembang Yonkav 5 unit, kemudian ada di Yonkav 13 ada di kalimantan IKN, kemudian ada 3 unit lagi di Pusdiklat Padalarang Bandung,” rinci Apriyanto.
Kecanggihan Tank Harimau
Apriyanto menjelaskan kecanggihan Tank Harimau, salah satunya memiliki senjata utama kaliber 105 mm yang dilengkapi dengan automatic loader. Jadi pengisian amunisinya tidak menggunakan orang, tinggal menggunakan tombol, pencet dan masuk amunisi, jadi lebih cepat dalam melaksanakan penembakan.
“Kemudian keunggulan lain karena ini dari Indonesia, sparepart mudah dicari kemudian mesinnya ini menggunakan mesin caterpilar jadi banyak digunakan di alat berat Indonesia,” tutur dia.
Tank Harimau, lanjut dia, digunakan untuk pasukan paling depan atau penggempur utama. Diperlukan tiga orang sebagai driver, gunner dan satu commander untuk menggerakkan Tank Harimau.
“Kita memiliki semboyan Tridaya Sakti, daya gempur, daya gerak dan daya lindung lapis baja. Karena kita geraknya cepat kemudian bisa berlindung di dalam lapis bajanya, kemudian daya gempur nya besar karena senjata kita senjata berat,” terang Apriyanto.
Tank ini pun sudah mulai dipakai oleh TNI AD dalam latihan-latihan tempur mereka. Bila melihat spesifikasi dari Tank Harimau, dapat diketahui bahwa tank ini memiliki bobot 30 ton dengan tinggi 2,62 meter, panjang 7 meter, dan lebar 3,2 meter.
Tank ini memiliki kecepatan 70 km/jam dan memiliki jarak jelajah hingga 600 km. Jarak tembak yang bisa dicapai tank ini mencapai 5.000 meter tergantung jenis munisi.
Halaman 2 dari 2
(ond/zap)