Menag Nasaruddin: Literasi Wakaf Kita Masih Rendah
JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Gerakan Wakaf Pendidikan Islam sebagai implementasi Asta Protas (Program Prioritas) untuk mendorong kemandirian dan pemberdayaan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menargetkan, gerakan tersebut dapat menghimpun dana wakaf hingga Rp1 triliun.
“Kementerian Agama akan membuktikan bahwa kita bukan hanya bisa berdakwah mengenai orang melakukan kebaikan tetapi juga sekaligus membuktikan mulai dari dirinya sendiri,” ujar Menag di Jakarta, dikutip Minggu (17/8/2025).
“Di lingkungan Kementerian Agama untuk melakukan wakaf produktif. Insya Allah minimum akan mengumpulkan Rp1 triliun,”sambungnya.
Dikatakannya, wakaf memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan pendidikan Islam. Pembangunan sektor pendidikan tidak hanya membutuhkan dukungan anggaran negara, namun juga partisipasi publik melalui instrumen syariah yang produktif.
“Gerakan Wakaf Pendidikan Islam ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam,”ucapnya.
Melalui Gerakan Wakaf Pendidikan Islam, Kemenag ingin memastikan pendidikan Islam tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga semakin maju dan memiliki daya saing tinggi.
“Kita butuh kurikulum tentang Wakaf, ini kenapa? Karena masalah wakaf kita terkendala literasi masyarakat masih rendah,” ujarnya.