Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. (Foto: dok Kemenbud)
GARUT – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam memajukan kebudayaan berbasis kearifan lokal dan pelestarian situs-situs bersejarah.
Selain itu, momen tersebut sekaligus menjadi kesempatan untuk menyoroti kekayaan budaya yang hidup di tengah masyarakat adat di sekitar wilayah tersebut. Menbud Fadli Zon mengunjungi Situs Cangkuang yang terdiri dari beberapa objek, di antaranya Pemukiman Adat Kampung Pulo, Makam Eyang Embah Arif Muhammad, Candi Cangkuang, dan Museum Situs Cagar Budaya Candi Cangkuang.
Mengawali kunjungannya, Menbud Fadli Zon menyeberangi Situ atau Danau Cangkuang menggunakan perahu rakit tradisional untuk menuju Desa Cangkuang.
Diiringi kesenian Rudat, Menbud Fadli disambut dengan upacara adat siraman tujuh kendi, tradisi sakral sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki wilayah Kampung Pulo. Tujuh kendi ini berasal dari tujuh mata air yang ada di Kampung Pulo, enam di antaranya dari Kampung Pulo dan satu dari sumur Masjid Kampung Pulo.
Kampung Pulo merupakan permukiman adat yang dihuni oleh keturunan Arif Muhammad, tokoh penyebar Islam di wilayah tersebut yang berasal dari Kerajaan Mataram saat penyerbuan ke Batavia pada abad ke-17. Arif Muhammad kemudian memilih menetap di daerah ini dan menjadi tokoh spiritual yang sangat dihormati oleh masyarakat. Makamnya menjadi salah satu titik penting ziarah budaya dan sejarah di kawasan ini.
Di hadapan Menteri Kebudayaan, Ketua Masyarakat Adat Kampung Pulo, Zaki Munawar, menyampaikan langsung filosofi hidup masyarakat adat yang masih dipegang erat hingga kini. Warga kampung memegang teguh tradisi leluhur, termasuk larangan menambah jumlah rumah di luar angka simbolis tujuh unit rumah, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.