Jakarta –
Setiap 4 September diperingati sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional atau International Hijab Solidarity Day. Momen ini menjadi pengingat bagi dunia tentang pentingnya menghormati hak perempuan Muslim dalam mengenakan hijab tanpa diskriminasi.
Peringatan ini tidak hanya dilakukan di negara-negara mayoritas Muslim, tetapi juga di berbagai belahan dunia untuk menyerukan toleransi, kebebasan beragama, dan hak asasi manusia. Mengutip dari The Guardian, berikut serba-serbi tentang peringatannya:
Latar Belakang Hari Solidaritas Hijab
Hari Solidaritas Hijab Internasional pertama kali digagas pada 4 September 2013 sebagai bentuk protes terhadap pelarangan hijab di sejumlah negara. Inisiatif ini lahir dari dorongan aktivis dan masyarakat internasional yang prihatin terhadap tindakan diskriminatif yang dialami perempuan berhijab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak itu, peringatan ini rutin digelar setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran global tentang kebebasan beragama dan pentingnya menghormati hak perempuan Muslim dalam menjalankan keyakinannya.
Makna dan Tujuan Peringatan
Hari internasional ini bertujuan memperkuat dukungan terhadap perempuan Muslim yang mengalami diskriminasi karena mengenakan hijab. Melalui peringatan ini, masyarakat dunia diajak memahami bahwa hijab adalah bagian dari identitas dan keyakinan yang patut dihormati.
Selain itu, peringatan ini menjadi sarana kampanye agar setiap negara menjamin kebebasan beragama dan hak asasi manusia, termasuk hak untuk mengenakan hijab tanpa tekanan atau larangan.
Bentuk Peringatan di Berbagai Negara
Di sejumlah negara, peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional dilakukan dalam bentuk kampanye media sosial, diskusi publik, hingga kegiatan edukasi di sekolah dan universitas. Ada juga yang membagikan poster atau twibbon di platform digital sebagai wujud dukungan.
Kegiatan tersebut bertujuan memperluas jangkauan pesan toleransi dan solidaritas agar semakin banyak masyarakat yang memahami pentingnya menghormati keberagaman.
(wia/idn)