GAZA Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin diperkirakan akan memberitahu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perang dalam pertemuan mereka pada Senin (18/12/2023) bahwa Israel harus beralih dari operasi tempur besarnya ke konflik yang lebih terbatas yang menargetkan Hamas sambil melindungi warga sipil.

    Pada konferensi pers dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant, Austin mengatakan melindungi warga sipil Palestina di Gaza adalah kewajiban moral dan keharusan strategis.




    Ketika ditanya tentang transisi ke peperangan dengan intensitas lebih rendah, dia menekankan jawabannya.

    “Ini adalah operasi Israel, dan saya di sini bukan untuk mendiktekan jadwal atau ketentuan,” terangnya, dikutip BBC.

    Inggris, Jerman dan Perancis menambah tekanan global untuk melakukan gencatan senjata pada akhir pekan, dengan mengatakan bahwa terlalu banyak warga sipil yang terbunuh.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menggemakan komentar tersebut pada Senin (18/12/2023).

    “Kami menyaksikan kurangnya perbedaan yang mengerikan dalam operasi militer Israel di Gaza,” terangnya.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya


    Di Israel, ada seruan untuk menghentikan pertempuran agar dikaitkan dengan kesepakatan baru pembebasan sandera, setelah terjadi kesalahan pembunuhan pekan lalu oleh pasukan Israel terhadap tiga pria yang ditawan di Gaza.

    Dalam perkembangan lain pada Senin )18/12/2023), Human Rights Watch menuduh militer Israel “menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan”.

    “Pasukan Israel dengan sengaja memblokir pengiriman air, makanan dan bahan bakar, sementara dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan, tampaknya menghancurkan wilayah pertanian, dan merampas benda-benda yang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup penduduk sipil,” katanya.

    Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy menyebut laporan itu “bohong”.

    “Israel mempunyai kapasitas berlebih untuk memeriksa truk bantuan yang dua kali lebih banyak jumlahnya dibandingkan yang memasuki Gaza. Kami masih memompa air ke Gaza melalui dua pipa dan tidak membatasi masuknya makanan dan air. Arahkan kemarahan Anda ke Hamas, yang membajak bantuan,” tulisnya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.



    Source link

    Share.