Jakarta

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono merespons Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Apa katanya?

    “Itu posisinya dia, saya jangan ditanya,” kata Menlu Sugiono kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, dilansir Antara, Sabtu (27/9/2025).

    Sugiono kembali menegaskan bahwa visi apa pun terkait Israel, harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Jadi, visi apa pun itu harus dimulai dari situ. Kita tidak akan berbicara yang lain-lain selain pertama ya ada recognition terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina dan itu yang akan kita lakukan,” tegas Menlu.

    Diketahui, Netanyahu menyampaikan pidatonya pada urutan pertama di hari keempat atau hari terakhir sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Ia mengatakan bahwa dirinya serta negara-negara lain mencatat kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan oleh Presiden Indonesia.

    “Dan saya mencatat, seperti halnya Anda juga pasti mencatat, kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan di sini oleh Presiden Indonesia. Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Dan ini juga merupakan pertanda tentang apa yang bisa terjadi di masa depan,” ucap Netanyahu.

    Netanyahu mengklaim bahwa para pemimpin Arab dan Muslim yang berpikiran maju mengetahui bahwa jika bekerja sama dengan Israel akan memberi mereka akses pada teknologi-teknologi mutakhir dari Israel, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian, air, pertahanan, kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya.

    “Saya percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Timur Tengah akan terlihat sangat berbeda. Banyak dari mereka yang hari ini memerangi Israel, akan lenyap besok. Para pembawa damai yang berani akan menggantikan mereka,” ucapnya.

    (eva/idh)



    Source link

    Share.