Jakarta –
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan laporan kepada Presiden RI Prabowo Subianto terkait pelaksanaan program Sekolah Rakyat.
Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9). Gus Ipul menjelaskan kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya menindaklanjuti gagasan Presiden terkait penyelenggaraan Sekolah Rakyat, yang telah mulai dijalankan sejak 14 Juli 2024.
“Alhamdulillah hari ini saya bersama tim inti Kementerian Sosial bisa menyampaikan laporan rinci tentang penyelenggaraan Sekolah Rakyat, termasuk perkembangan dan tantangan yang dihadapi selama proses berjalan,” ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Beliau (Presiden) tadi memberikan arahan-arahan penting agar ke depan perencanaannya lebih matang,” tambahnya.
Prabowo, menurut Gus Ipul, turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Sekolah Rakyat rintisan tahun ini. Ia juga menegaskan upayanya untuk meluncurkan program ini secara resmi setelah seluruh aspek teknis dan kelembagaan siap.
Sementara itu, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof Mohammad Nuh menekankan saat ini Sekolah Rakyat telah memasuki tahap implementasi nyata, bukan lagi sebatas wacana.
“Kalau kemarin kita masih merumuskan ide dan gagasan, sekarang ini real pelaksanaannya. Kami melihat tim Kemensos dan jejaringnya all out untuk merealisasikan program ini dengan sangat baik,” kata Prof Nuh.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan tiga prinsip utama dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat. Prinsip pertama adalah bahwa program ini harus terukur, yakni memiliki indikator keberhasilan yang jelas dan dapat dievaluasi secara sistematis.
Dengan ukuran yang tepat, efektivitas program dapat dinilai secara objektif dan berkelanjutan, sehingga arah pengembangannya tetap sesuai dengan tujuan awal. Prinsip kedua adalah keterjangkauan atau achievable, di mana perencanaan program harus realistis dan bisa dicapai oleh masyarakat luas, terutama kelompok yang paling membutuhkan.
Prinsip ketiga adalah akuntabilitas, yang menekankan bahwa setiap hasil pelaksanaan program harus dievaluasi secara transparan dan dilaporkan kepada publik sebagai bentuk tanggung jawab atas penggunaan sumber daya serta pencapaian target yang telah ditetapkan. Prof Nuh menjelaskan ukuran-ukuran keberhasilan akan mulai terlihat dalam 3 bulan ke depan atau satu semester pertama, dan akan diumumkan secara terbuka.
“Intinya, Kemensos sangat serius memastikan Sekolah Rakyat ini berjalan baik dan bisa dipertanggungjawabkan ke publik,” kata Prof Nuh.
Sebagai informasi, dalam kesempatan ini, Gus Ipul didampingi oleh Wamensos RI Agus Jabo, Sekjen Kemensos Robben Rico, serta Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof Mohammad Nuh dan Tenaga Ahli Mensos Andy Kurniawan.
(prf/ega)