Cilacap

    Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menekankan kepada jajaran kepala lembaga permasyarakatan (kalapas) dan kepala rumah tahanan (rutan) untuk serius membimbing narapidana (napi) agar siap kembali ke masyarakat. Ia mengatakan kebaikan ibarat buku, yang tak bermakna bila dipelajari secara mendalam namun pelajaran tersebut tak dipraktikkan.

    “Buku kalau kita pelajari kalau tidak praktikkan, itu menjadi kalimat mati tanpa makna. Sedikit yang kita ucapkan, namun kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, mudah-mudahan itu bisa memberikan kontribusi bukan hanya kepada lingkungan kita, tapi masyarakat, bangsa dan negara,” ujar Menteri Agus di Kawasan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) pada Selasa (9/9/2025).

    Bimbingan yang dimaksud Menteri Agus adalah pelatihan kerja. Dia mengatakan lapas atau rutan harus menjadi tempat belajar agar para napi dapat lebih baik dari sebelumnya.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Apa yang sedang kita upayakan adalah kesadaran kita untuk bisa memberikan kontribusi berupa pelatihan kepada warga binaan permasyarakatan,” ucap Menteri Agus.

    Dia melanjutkan, jika pelatihan kerja dioptimalkan, hasil kerja napi semisal membuat produk UMKM atau kegiatan ketahanan pangan, dapat menghasilkan keuntungan materi.

    Menteri Imipas Agus Andrianto menekankan kepada jajaran kalapas dan karutan untuk serius membimbing napi agar siap kembali ke masyarakat. (Audrey S/detikcom)Menteri Imipas Agus Andrianto meninjau Lapas Batu Nusakambangan. (Audrey S/detikcom)

    “Syukur-syukur penghasilannya nanti semakin hari semakin meningkat dengan kolaborasi semua pihak dalam memasarkan hasil produk yang dihasilkan oleh kegiatan warga binaan permasyarakatan di seluruh Indonesia,” katanya.

    Agus lalu mengingatkan, bila produk atau hasil latihan kerja para napi terjual, maka kalapas dan karutan harus memberikan sebagian nominal penjualan untuk tabungan napi.

    “Tolong para kalapas, karutan sisihkan, sebagiannya ditabung dan tabungannya itu bukunya dipegang oleh bank tempat mereka simpan. Dan pada saat mereka keluar atau selesai masa hukuman, buku tabungannya dikasih ke mereka,” pinta Agus.

    (aud/jbr)



    Source link

    Share.