Ilustrasi. (Foto: Unsplash)








    JAKARTA – Microsoft telah memutus beberapa layanan kepada unit Kementerian Pertahanan Israel (IMOD), demikian dilaporkan pada Kamis (25/9/2025). Langkah ini diambil Microsoft setelah penyelidikan menemukan bahwa teknologi perusahaan tersebut telah digunakan untuk melakukan pengawasan massal terhadap warga sipil di Gaza.

    Brad Smith, presiden perusahaan, mengatakan bahwa penggunaan teknologi perusahaan untuk melakukan pengawasan massal terhadap warga sipil merupakan pelanggaran terhadap ketentuan layanan standarnya.

    Smith menambahkan bahwa keputusan tersebut, yang didorong oleh investigasi yang dipublikasikan oleh The Guardian, tidak akan memengaruhi pekerjaan lain yang dilakukan perusahaan dengan Israel, demikian diwartakan BBC.

    Kerja sama Microsoft dengan pemerintah Israel telah menjadi isu kontroversial, termasuk di dalam perusahaan itu sendiri, yang memicu protes dari para karyawan.

    “Saya tahu banyak dari Anda peduli dengan topik ini,” tulis Smith dalam pesan kepada staf yang dipublikasikan oleh perusahaan pada Kamis.

    Ia menekankan bahwa peninjauan masih berlangsung: “Saya akan membagikan lebih banyak informasi dalam beberapa hari dan minggu mendatang, ketika waktunya tepat.”

     



    Source link

    Share.