Jakarta

    Polisi mengungkap motif geng pelajar melakukan penyiraman air keras terhadap siswa SMK berinisial AP (17) di Koja, Jakarta Utara (Jakut). Mirisnya, aksi tersebut dilakukan hanya demi eksistensi kelompoknya.

    “Iya pengin eksis menunjukkan eksistensi. Karena dia (pelaku) kan di luar kecamatan, pindah wilayah. Dia (pelaku) kan sekolah di Koja, dia ke Priok untuk cari lawan, jadi pengin menunjukkan eksistensinya,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz saat dihubungi, Rabu (6/8/2025).

    Erick mengatakan kurang lebih ada 10 orang dari kelompok pelaku. Empat orang di antaranya sudah ditetapkan sebagi tersangka, sementara enam lainnya masih berstatus sebagai saksi.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Ada 10 orang, cuman yang lain jadi saksi karena nggak ikut melakukan, informasi saat ini yang patungan (beli air keras) baru berempat. (6 rekan pelaku) cuman ikut keliling saja, nggak terlibat dalam baik membeli patungan atau menyiramkan,” jelasnya.

    Kepada polisi, mereka mengaku baru pertama kali melakukan aksi tersebut. Namun demikian, polisi masih menyelidiki hal tersebut dan mendalami keterlibatan terduga pelaku lainnya.

    Saat ini korban AP sudah berangsur membaik usai disiram air keras. Polisi juga mengedepankan Sistem Peradilan Pidana Anak dalam menindak tiga anak berkonflik dengan hukum (ABH).

    “Ditahan di Mapolres Jakut karena kami punya sel khusus untuk anak. Karena perlakuan anak dan dewasa kan beda. Anak harus ditempatkan di sel khusus, kalau untuk pemeriksaannya didampingi oleh Bapas,” ujarnya.

    Polisi sendiri sudah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus ini. Satu tersangka berinisial AR (18) berperan sebagai pelaku utama penyiraman. Sementara tiga orang lainnya masih di bawah umur dengan inisial YA (17), JBS (17) dan MA (17).

    Mereka dijerat dengan Pasal 80 Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014 dan/atau Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHP tentang Pengeroyokan Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP.

    Keliling Cari Lawan Tawuran

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (1/8). Sebelum melakukan penyiraman, para pelaku diketahui merampas motor milik pelajar lain.

    Polisi mengungkap aksi penyiraman air keras kepada siswa SMK berinisial AP (17) dilakukan secara acak. Para pelaku yang juga masih pelajar sempat berkeliling mencari lawan untuk tawuran.

    “Sebelum terjadi penyiraman, kelompok dari SMK di Koja ini, sengaja berkeliling sekitar 10 orang untuk mencari lawan untuk melakukan tawuran,” kata Kombes Erick Frendriz kepada wartawan, Senin (4/8).

    Karena tak ada lawan, para pelaku lalu menyiram korban yang saat itu melintas di lokasi. Erick menyebut antara korban dan pelaku tidak saling mengenal.

    “Karena tidak ketemu lawan, mereka papasan dengan korban yang sedang berbonceng tiga saat itu. Spontan, pelaku ini mepet kendaraan korban, kemudian terjatuh, dan si pelaku menyiramkan air keras sehingga korban sampai saat ini masih dirawat di RSCM,” kata dia.

    “Setelah kami dalami, ini masih pemeriksaan, ini (penyiraman air keras) random, kejadian ini random. Mereka sengaja keliling pulang sekolah, kemudian ketemu yang disangka lawan dan langsung melakukan penyiraman,” imbuhnya.

    (wnv/eva)



    Source link

    Share.