Jakarta

    Penemuan mayat pria di plafon pabrik di Pulogadung, Jakarta Timur, menyisakan misteri. Korban yang merupakan seorang teknisi itu tewas dengan kondisi kaki terlilit kabel.

    Jasad korban berinisial R (38) itu terbongkar setelah saksi mengendus aroma yang mengganggu penciuman. Saksi kemudian mencari sumber aroma tersebut.

    Singkatnya, saksi menemukan sumber bau itu ternyata dari atas plafon musala di pabrik tersebut. Setelah dicek, ternyata ada mayat di plafon tersebut.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    Belum diketahui penyebab kematian korban tersebut. Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait temuan mayat tersebut.




    Mayat Dievakuasi Damkar

    Kepala Tim Regu Sektor Pulogadung Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Dwi Prayitno, mengatakan pihaknya awalnya menerima laporan evakuasi jenazah dari pihak kepolisian. Laporan diterima semalam, Selasa (29/7) pukul 20.07 WIB.

    “Pihak Reskrim mendapat informasi tentang adanya penemuan mayat di PT TSF, kemudian piket reskrim mendatangi TKP,” ujar Dwi kepada wartawan, Rabu (30/7).

    Penemuan mayat ini kemudian dilaporkan ke polisi. Selanjutnya polisi meminta bantuan Damkar.

    Korban Tak Kerja Sejak Senin

    Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto menjelaskan identitas jasad laki-laki tersebut diketahui setelah polisi melakukan olah TKP. Saat itu, kata dia, ada salah seorang saksi yang mengenali korban.

    “Setelah mayat diturunkan dari atas plafon, saksi melihat mayat tersebut dan menyatakan bahwa benar mayat tersebut adalah R,” ujar Suroto kepada wartawan, Rabu (30/7).

    Dia mengatakan, saat olah TKP, saksi menyampaikan R merupakan seorang teknisi. R sudah tidak masuk kerja sejak Senin (28/7).

    “Menurut keterangan saksi, pada hari Sabtu tanggal 26 Juli 2025 sekitar pukul 18.00 WIB, bersama R memperbaiki pompa air, setelah selesai memperbaiki pompa air kemudian saksi mandi di mes karyawan dan sempat melihat korban menggunakan kaus berwarna kuning dan celana panjang berwarna biru,” jelas Suroto.

    Pakaian yang dikenakan korban ini menjadi salah satu ciri korban yang dikenali oleh saksi. Mayat R diketahui pertama kali pada Selasa (29/7) pukul 14.30 WIB, setelah saksi mencium bau bangkai di sekitar gudang.

    “Selanjutnya saksi I bersama saksi II melakukan pengecekan, sekitar 15.30 WIB , saksi I bersama saksi II menemukan mayat yang berada di atas plafon musala dengan posisi mayat telentang dengan wajah berwarna hitam dengan menggunakan kaus warna kuning dan celana panjang berwarna biru,” ungkap Suroto.

    Evakuasi Mayat 1 Jam

    Tim Rescue Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Kota Jakarta Timur awalnya menerima laporan bantuan evakuasi jasad tersebut pada Selasa (29/7) tadi malam, sekitar pukul 20.07 WIB, dari pihak kepolisian.

    Kepala Tim Regu Sektor Pulogadung Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Dwi Prayitno, mengatakan pihaknya kemudian menurunkan empat orang personel ke lokasi untuk mengevakuasi jasad tersebut.

    Proses evakuasi mulai dilakukan pada pukul 20.21 WIB. Pada proses evakuasi ini, petugas lebih dulu membongkar plafon yang berada di sudut atap dengan menaiki tangga.

    Setelah plafon dibongkar, salah satu petugas langsung masuk ke atas plafon. Petugas kemudian menemukan jasad R dan memasukkannya ke dalam kantong jenazah berwarna biru.

    Setelah itu, petugas langsung menurunkan jenazah dari atas plafon secara perlahan. Di posisi bawah, petugas lainnya tampak bersiaga untuk menerima kantong mayat dan menopangnya menggunakan sebuah tandu besi.

    Jasad R pun perlahan mulai diturunkan secara hati-hati oleh petugas hingga akhirnya dievakuasi. Evakuasi jenazah pun dinyatakan selesai pada pukul 21.27 WIB.

    “Akhir evakuasi pukul 21.27 WIB, jenazah berhasil dievakuasi,” terang Dwi.

    Tak Ada Tanda Kekerasan

    Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian pria berinisial R (38) yang ditemukan di atas plafon pabrik kosmetik di Pulogadung, Jakarta Timur. Hasil pemeriksaan sementara, polisi menyebutkan tidak ditemukan adanya bekas tanda kekerasan pada tubuh korban tersebut.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim identifikasi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (30/7).

    Jasad korban saat ini telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan visum et repertum (VER).

    Halaman 2 dari 4

    (mea/mea)







    Source link

    Share.