Jakarta

    Sejumlah finalis Abang None Jakarta begitu antusias dalam mengikuti Puncak Grand Final Abang None Jakarta 2025. Mereka menghadirkan penampilan yang maksimal kepada dewan juri di ajang tersebut.

    Adapun Puncak Grand Final Abang None Jakarta 2025 berlangsung di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jumat (26/9/2025). Pemilihan Abang None kali ini mengusung tema ‘Karya Nyata untuk Jakarta’. Dari puluhan finalis, enam terbaik berhasil menembus babak tiga besar.

    Mereka tampil begitu anggun dan penuh percaya diri menjawab pertanyaan-pertanyaan pamungkas dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dan Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta Dewi Indriati.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Tiga Abang Finalis

    • Muhammad Fathi Umar (Umar, 20 Tahun), Jakarta Pusat




    • David Leon Bijlsma (Leon, 24 Tahun), Jakarta Timur

    • Muhammad Raynald Ghazali (Raynald, 20 Tahun), Jakarta Selatan

    Tiga None Finalis

    • Farel Larasati (Defa, 22 Tahun), Jakarta Pusat

    • Naomyscha Attalie Maza (Myscha, 18 Tahun), Jakarta Barat

    • Isabel Tramp (Isabel, 19 Tahun), Jakarta Selatan

    Dalam kesempatan itu, Rano Karno memberikan pertanyaan yang filosofis.

    “Bayangkan Jakarta adalah manusia berusia 500 tahun, ia lelah namun masih bermimpi. Mimpi apa yang kamu bisikan agar ia kembali bersemangat?” tanya Rano kepada para finalis.

    Jawaban para Abang pun mencuri perhatian. Umar menyoroti sepak bola Jakarta sebagai mesin pariwisata dunia. Leon menekankan inovasi dan kepedulian lingkungan untuk menjadikan Jakarta sensasi global. Sementara Raynald menyentuh hati dengan menyebut Jakarta bukan soal kota, tapi soal warganya.

    Sementara itu, Dewi Indriati pun memberikan sejumlah pertanyaan kepada finalis terkait upaya mereka untuk memberikan kontribusi terhadap sektor pariwisata. Khususnya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri ke Jakarta.

    “Kalau kamu bertemu turis yang kecewa karena macet, bagaimana meyakinkan agar mereka kembali ke Jakarta?” tanya Dewi kepada para peserta.

    Jawaban pun tak kalah memukau. Defa menjawab dengan bahasa Jerman dan menekankan prestasi transportasi Jakarta. Myscha dengan bahasa Inggris mempromosikan budaya Betawi sebagai daya tarik global. Sementara Isabel menegaskan pentingnya dukungan generasi muda pada program transportasi seperti JakLingko demi masa depan Jakarta yang lebih baik.

    Sorak sorai penonton menggema setiap kali finalis menyelesaikan jawabannya. Ada yang berteriak, ada pula yang berdiri melambaikan bendera wilayahnya masing-masing. Malam itu, panggung Abang None 2025 bukan hanya tentang kecantikan dan ketampanan, melainkan juga tentang visi, optimisme, dan mimpi besar untuk Jakarta.

    (anl/ega)



    Source link

    Share.