JAKARTA – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menanggapi munculnya film dokumenter berjudul ‘Dirty Vote‘. Menurutnya film yang muncul di masa tenang kampanye itu merupakan bentuk ekspresi dari kalangan akademisi.

    “Ya itukan inisiasi dari teman-teman akademisi. Menyampaikan fakta dan menyampaikan suara-suara moral. Dan menurut saya itu sebagai bentuk ekspresi dari kalangan akademisi menggambarkan situasi demokrasi Indonesia saat ini,” kata Masinton, Minggu (11/2/2024).

    BACA JUGA:

    Film Dirty Vote Viral, Todung Mulya Lubis: Kriminalisasi Hanya Membunuh Demokrasi 

    Masinton menganggap apa yang disampaikan akademisi yakni Bivitri Susanti, Zaenal Arifin Mochtar dan Feri Amsari itu merupakan bentuk edukasi ke publik untuk menjaga demokrasi. Dibuatnya film itu juga diyakini bukan untuk mendukung pasangan calon tertentu.

    BACA JUGA:

    TKN Bilang Film Dirty Vote Fitnah, TPN Ganjar-Mahfud: Jangan Baper-lah 

    “Kita kan harus jaga demokrasi ini sesuai dengan mandat reformasi demokrasi itu. Bahwa kita sudah percaya demokrasi ini harus kita jaga, tidak boleh ada pelanggengan kekuasaan, menabrak aturan, dalam era demokrasi ini,” tegasnya.





    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Sebagai informasi, Dirty Vote merupakan film dokumenter eksplanatori yang disampaikan tiga Ahli Hukum Tata Negara yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti dan Feri Amsari. Ketiga ahli hukum ini secara terang benderang mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dalam film yang tayang perdana pada Minggu, 11 Februari 2024 pukul 11.11 WIB.



    Source link

    Share.