Tarakan

    Spanduk dan baliho menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab di Kalimantan Utara bermunculan di beberapa titik. Spanduk itu muncul 2 hari menjelang kedatangan Habib Rizieq.

    Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab direncanakan akan mengunjungi Kota Tarakan, Kaltara pada Sabtu (20/9) mendatang. Kunjungan ini dalam rangka memimpin Tabligh Akbar yang juga akan diisi dengan aksi solidaritas untuk Palestina.

    Pantauan detikKalimantan, Kamis (18/9/2025), baliho berukuran sedang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tarakan terpasang di beberapa lokasi keramaian seperti di depan restoran cepat saji dan Salah di depan pintu keluar Bandara Juwata, Tarakan.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    “Tolak Habib Rizieq Shihab!! Ke Kalimantan Utara. Tokoh Pemecah Belah ini. Tidak layak ke Kalimantan. Kami sudah damai,” demikian bunyi tulisan dalam baliho tersebut, seperti dilansir detikKalimantan.




    Seruan penolakan serupa juga terlihat di Kabupaten Bulungan. Sebuah spanduk dari Aliansi Masyarakat Adat Asli Kalimantan Utara terpasang di area Pelabuhan Kayan II, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.

    “Menolak keras Rizieq Shihab menginjakkan kaki di bumi Benuanta. Kami tidak butuh paham radikalisme,” tulis seruan dalam spanduk itu.

    Sebelumnya penolakan juga datang dari Aliansi Masyarakat Adat Asli Kalimantan Utara (AMAKU). AMAKU menilai agenda kedatangan HRS dapat memicu potensi gesekan dan konflik di masyarakat.

    Perwakilan AMAKU, Agustinus Amos, menyatakan pihaknya tidak menolak acara Tabligh Akbar tersebut, melainkan menolak kehadiran HRS secara personal.

    “Kami tidak menolak kegiatannya, itu memang kegiatan keagamaan yang kami dukung. Yang kami tolak adalah beliau ini, Habib Rizieq,” ujar Agustinus kepada detikKalimantan, Rabu (17/9/2025).

    Tanggapan Panitia

    Panitia dari Aliansi Solidaritas Kaltara untuk Palestina menanggapi penolakan kedatangan Rizieq Shihab itu. Sekretaris Panitia Ahmad Irwan menilai kekhawatiran tersebut berlebihan, apalagi sampai menimbulkan isu tidak berdasar.

    “Info saat ini kami sih tidak ada kegiatan seperti ini. Infomasinya dari mana? Itu kan tidak bisa dijadikan pegangan,” jelas Ahmad. Selasa (16/9/2025).

    Ahmad Irwan juga menilai penolakan terhadap HRS adalah hal yang “lucu”. Ia mempertanyakan, jika HRS bisa diterima dengan aman di daerah lain, mengapa di Tarakan justru diributkan.

    “Acara tersebut murni kegiatan Maulid Nabi, bukan untuk pelantikan FPI. Di pusat aman aja kok, beliau keliling ke mana-mana, di sini kok malah ribut,” ujarnya.

    Polisi Siapkan Pengamanan

    Polres Tarakan mengatakan telah menerima surat pemberitahuan rencana kedatangan HRS. Polisi pun menyiapkan skema pengamanan.

    Dalam keterangannya, Kapolres Tarakan AKBP Erwin S Manik membenarkan adanya rencana kedatangan Habib Rizieq ke Tarakan pada Sabtu (20/9) untuk mengisi kegiatan Tabligh Akbar. Keterangan tertulis itu disampaikan melalui Kasi Humas Polres Tarakan Iptu Rusli.

    “Pada Rabu, 17 September 2025, Polres Tarakan telah menerima surat pemberitahuan dari Aliansi Bela Palestina mengenai rencana kedatangan Habib Rizieq Shihab,” ujar Iptu Rusli.

    Habib Rizieq diagendakan akan menghadiri dua kegiatan utama. Pertama adalah Tabligh Akbar yang akan diselenggarakan di Masjid Baburahman, Kelurahan Sebengkok Tiram, Kecamatan Tarakan Tengah, dan kedua adalah acara maulid di Islamic Center Tarakan.

    Menindaklanjuti informasi ini, Iptu Rusli menegaskan bahwa Polres Tarakan langsung mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap kondusif.

    “Polres Tarakan segera mengambil langkah-langkah guna memastikan situasi kamtibmas di wilayah Kota Tarakan tetap aman dan kondusif, baik sebelum, saat, maupun setelah kegiatan berlangsung,” jelasnya.

    Baca selengkapnya di sini, di sini, di sini, dan di sini.

    Halaman 2 dari 2

    (idh/imk)







    Source link

    Share.