ilustrasi. (Foto: Reuters)

JAKARTA – Para menteri luar negeri dari negara-negara Eropa, Australia, dan Inggris pada Jumat, (22/8/2025) bersama-sama mengecam rencana Israel untuk membangun permukiman di sebelah timur Yerusalem.

Persetujuan proyek “E1” akan membagi Tepi Barat dan memisahkannya dari Yerusalem Timur, memecah belah wilayah yang diperjuangkan Palestina untuk negara merdeka.

Hal itu diumumkan minggu lalu oleh Menteri Keuangan Israel sayap kanan Bezalel Smotrich dan menerima lampu hijau terakhir dari komisi perencanaan Kementerian Pertahanan pada Rabu, (20/8/2025).

“Keputusan Komite Perencanaan Tinggi Israel untuk menyetujui rencana pembangunan permukiman di wilayah E1, sebelah timur Yerusalem, tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hukum internasional,” ujar para menteri luar negeri dalam pernyataan bersama, yang dilansir Reuters.

“Kami mengutuk keputusan ini dan menyerukan pembatalannya segera dengan tegas,” ujar para menteri dari Australia, Belgia, Inggris, Kanada, Siprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Yunani, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovenia, Spanyol, dan Swedia.

Kepala Kementerian Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, yang juga merupakan Wakil Presiden Komisi Eropa, turut serta dalam pernyataan tersebut.

 



Source link

Share.