Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri ke Istana Merdeka. (Foto: Okezone.com/MPI)




    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri ke Istana Merdeka, Jakarta, semalam. Pertemuan itu membahas ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.

    Pantauan iNews Media Group, Simon bertemu dengan Presiden Prabowo sekitar 4 jam. Terpantau, Simon masuk ke Kompleks Istana sekitar 17.00 WIB. Sementara, dirinya keluar Istana sekitar pukul 21.00 WIB.

    Usai pertemuan, Simon mengungkapkan bahwa pihaknya diminta Presiden untuk segera menyiapkan alokasi kebutuhan BBM hingga akhir tahun 2025.

    “Nanti kan akan dibicarakan antar Pertamina, terus badan usaha swasta. Jadi per tadi setelah selesai meeting dengan Kementerian ESDM, masih lanjut nih, langsung lanjut. Jadi kita meminta alokasi kebutuhan dia sampai akhir tahun, begitu juga dengan semua tim langsung rapatkan tadi,” ujar Simon.

    Terkait mekanisme bisnis antara Pertamina dan SPBU swasta, Simon menegaskan seluruh proses akan dilakukan secara terbuka. Simon juga memastikan bahwa Pertamina tidak memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan, melainkan menjalankan mandat utama menjaga ketahanan energi.

    “Kita sudah minta untuk tadi saya juga sudah sampaikan terbuka ke semua, untuk dilakukan mekanisme open book supaya bersama-sama gitu. Jadi kita melihat cost-cost apa yang muncul, kemudian diatur mekanisme secara business-to-business. Yang pasti jangan sampai membebankan dan nanti harga ke konsumen jadi lebih tinggi kan. Jadi kita harapkan harga ke konsumen tidak berubah,” lanjutnya.

     



    Source link

    Share.