Parenting VOC: Arti dan Dampaknya Bagi Anak (Foto: Freepik)












    JAKARTA Parenting VOC arti dan dampaknya bagi anak. Istilah Parenting VOC belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial, memicu pro dan kontra di kalangan orang tua dan masyarakat umum. 

    Istilah ini bukanlah singkatan dari Vereenigde Oostindische Compagnie (Perusahaan Hindia Timur Belanda) secara harfiah, melainkan digunakan sebagai metafora untuk pola asuh yang dikenal keras, disiplin ketat, dan cenderung otoriter. Gaya pengasuhan ini berorientasi pada kontrol penuh orang tua dan menuntut kepatuhan anak tanpa kompromi.

    Ciri Khas dan Pro Kontra Pola Asuh VOC

    Pola asuh VOC memiliki ciri-ciri yang sangat menonjol. Orang tua yang menerapkan gaya ini cenderung menerapkan aturan yang kaku dan tidak bisa dinegosiasi, serta mengutamakan komunikasi satu arah tanpa memberikan ruang bagi anak untuk menyampaikan pendapat atau perasaannya. Hukuman (fisik maupun verbal) sering dijadikan alat untuk mendisiplinkan anak.

    Di tengah kontroversi, pola asuh ini memiliki pendukungnya. Mereka melihatnya sebagai solusi untuk membentuk anak yang tangguh, disiplin, mandiri, dan tahan banting di era modern. Bahkan, seorang kreator konten yang menerapkan pola ini

    Para psikolog anak berpendapat bahwa pola asuh VOC berpotensi menimbulkan dampak negatif yang signifikan pada perkembangan emosional dan psikososial anak.

    Dampak Negatif Pola Asuh VOC pada Perkembangan Anak

    Meskipun dapat menghasilkan anak yang penurut di mata orang tua, pola asuh VOC memiliki serangkaian dampak buruk dalam jangka panjang:

    – Rendahnya Kepercayaan Diri dan Ketergantungan: Anak yang dibesarkan dengan aturan kaku cenderung takut berpendapat, sulit mengambil keputusan, dan kurang inisiatif karena terbiasa disetir. Mereka juga menjadi sangat ketergantungan pada orang lain dan sulit bertanggung jawab atas diri sendiri.

     



    Source link

    Share.