Jakarta

    Seorang pedagang mengungkap detik-detik api melalap Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, petang kemarin. Pedagang itu, bernama Hanan (24), mengaku tahu ada kebakaran dari teriakan salah satu pedagang lain.

    Seingat Hanan sekitar pukul 17.30 WIB, Senin (28/7), dia mencium bau seperti rambut yang terbakar saat itu. Hanan memang belum pulang karena ada janji dengan pelanggan sekitar pukul 20.00 WIB.

    Namun tak berselang lama, Hanan mendengar pedagang lain berteriak ‘kebakaran’ tak jauh dari kiosnya. Dia sadar ternyata api sudah berkobar hebat di salah satu kios tempatnya bekerja.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Awalnya saya nyium kayak rambut kebakar. Terus ada tukang kopi di sini teriak, ‘kebakaran’,” kata Hanan saat ditemui di lokasi, Selasa (29/7/2025).

    Hanan bersama dua temannya pun berinisiatif mengambil air di toilet pasar untuk memadamkan api. Sayangnya, api sudah lebih dulu membesar saat Hanan kembali membawa air.

    “Terus kita sempat lari ke toilet buat ambil air, tapi pas balik ini api udah gede. Mau dilempar airnya juga udah takut,” ucapnya.

    Berusaha Selamatkan Diri dan Dagangan

    Hanan pun melihat situasi itu langsung berpikir untuk menyelamatkan barang daripada berusaha memadamkan api. Ada tiga barang penting yang dia dan temannya keluarkan dari kios.

    “Kita sempat ngambil radio antik, sepatu sama tas. Tiga itu doang yang kita bawa,” ucapnya.

    Hanan mengaku punya dua kios di pasar itu, satu di dalam satu di teras pasar. Katanya ada sekitar 1.000 jenis barang bekas yang dijualnya, seperti tas, parfum, radio, pakaian, sepatu dan lainnya.

    “Tapi yang kita selamatkan cuma tiga itu. Radio antiknya juga gede itu, diangkatnya sama 3 orang. Ya barang itu menurut saya nilanya gede,” ungkapnya.

    Belum sempat mengeluarkan banyak barang, Hanan melihat pemilik toko sebelah menangis karena api membesar di pasar. Tanpa pikir panjang, dia pun membantu tetangganya itu dan melewatkan kesempatan menyelamatkan barang-barangnya yang lain.

    “Pas lagi beres-beres gitu mau ngeluarin barang. Ada teteh-teteh jual kopi rokok nangis mulu nggak tega lihatnya kita bantu. Jadi nggak sempat ngurus barang sendiri, kita bantuin orang dulu si teteh itu buat ngeluarin barangnya,” kata dia.

    Hanan tidak pernah menyangka kebakaran hebat itu menimpa dirinya. Sudah 4 tahun dia menjajakan barang bekas di sana dan memiliki pelanggan setia.

    Perasaannya campur aduk. Sebab, dia harus membuka usaha dari nol, terlebih lagi Hanan mengaku baru menikah dan memerlukan banyak uang untuk membangun rumah tangganya.

    “Kita bingung mau apa, modal abis. Kerjaan satu-satunya buat hidupin istri. Baru nikah saya kondisinya, belum kebutuhan, perabotan rumah,” ujar Hanan yang tinggal di Karawaci, Tangerang Selatan itu.

    (zap/zap)



    Source link

    Share.