Jakarta –
Pemerintah meluncurkan dokumen Kebijakan Perkotaan Nasional (KPN) 2045 di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), hari ini. Dokumen ini menjadi peta jalan baru untuk membangun kota-kota di Indonesia agar lebih maju, sejahtera, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan keberhasilan pembangunan kota tidak hanya ditentukan oleh rencana di atas kertas, tetapi juga oleh tindakan nyata di lapangan.
“Saya ingin kita semua menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga segala desain, roadmap yang tengah kita kawal bersama ini benar-benar bisa dieksekusi. Planning is everything, tanpa perencanaan, bisa berantakan,” ujar AHY dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menekankan pembangunan perkotaan menghadapi dilema besar mulai dari kecepatan, biaya, dan kualitas. Dengan keterbatasan anggaran, AHY mengatakan pemerintah pusat dan daerah harus pintar memilih prioritas agar pembangunan tidak hanya cepat, tetapi juga berkualitas dan ramah lingkungan.
“Kalau kita ingin murah, tapi juga terjaga, pasti lambat waktunya. Kita ingin mengejar 10 tahun pertumbuhan yang signifikan. Di sinilah trilemma hadir, dan di sinilah peran para urban planner serta kepala daerah. Kita harus benar-benar menghadirkan kebijakan yang tepat,” jelasnya.
AHY pun menyoroti masalah-masalah klasik kota besar seperti kemacetan, polusi udara, penurunan muka tanah, krisis air bersih, hingga darurat sampah. Menurutnya, semua tantangan ini perlu dijawab dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi, mulai dari transportasi publik berbasis listrik hingga energi terbarukan.
“Kita paham bahwa kota bukan sekadar ruang fisik, tapi juga menjadi pilar kehidupan masyarakat. Everything is going on in this city. Jakarta misalnya, juga kota-kota besar lain di Indonesia. Ekonomi, politik, sosial, budaya, dan inovasi terjadi di sini. Dari pengalaman saya sebagai militer, tentu saya juga menekankan bahwa kota-kota besar sering kali menjadi center of gravity dalam sektor pertahanan dan keamanan negara,” tegas AHY.
Dalam visi KPN 2045, AHY menggarisbawahi lima fondasi utama untuk membangun kota masa depan, yaitu infrastruktur hijau dan tahan bencana, akses layanan dasar yang merata, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tata kelola pemerintahan yang bersih dan adaptif, serta skema pembiayaan inovatif.
“Kita harus terus membangun kolaborasi ini. Pendekatan lintas sektor saya rasa yang terbaik untuk menghadirkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sekali lagi, bersama kita bisa mewujudkan kota yang semakin maju, sejahtera, berkeadilan, dan berkelanjutan,” kata AHY.
Meski demikian, ia menegaskan KPN 2045 hanya bisa berhasil jika dijalankan dengan kerja sama yang erat antar-kementerian, pemerintah daerah, dunia usaha, hingga mitra internasional.
“Kami saat ini mengorkestrasi lima kementerian teknis. Banyak tugas infrastruktur yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Karena itu, kita harus terus membangun kolaborasi lintas sektor agar KPN 2045 benar-benar menjadi panduan eksekusi pembangunan perkotaan di Indonesia,” pungkasnya.
Sebagai informasi, KPN 2045 lahir dari kebutuhan mengelola urbanisasi yang semakin pesat. Sejak 2010, mayoritas penduduk Indonesia sudah tinggal di perkotaan. Pada 2045 jumlahnya diperkirakan mencapai 72,9 persen. Sayangnya, peningkatan 1 persen urbanisasi selama ini hanya mampu mendongkrak PDB per kapita sebesar 1,4 persen-angka yang masih rendah.Oleh karena itu, strategi pembangunan kota yang lebih cerdas dan berkelanjutan dinilai sangat mendesak.
Peluncuran dokumen ini turut dihadiri, Menko AHY bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, serta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Menko AHY didampingi Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Nazib Faizal; Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Rachmat Kaimuddin; serta Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Herzaky Mahendra Putra.
Lihat juga Video: Adi WIbowo Bangun Kota Pasuruan Lewat Wisata Religi Hingga Heritage
(prf/ega)