Jakarta –
Pemerintah tengah menyiapkan distribusi layar digital pintar atau smart digital screen untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan proses distribusi akan mencapai 330 ribu sekolah hingga akhir tahun 2025.
“Tahun ini kita harapkan 330.000 sekolah (termasuk sekolah rakyat) akan dapat. 10 November 2025, (nanti) 100.000 sekolah akan dapat, sekarang baru 10.000,” kata Prabowo usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Sekolah Rakyat. Teknologi ini diharapkan mendukung pembelajaran jarak jauh dan pemerataan akses pendidikan.
“Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat,” ujarnya.
Prabowo mengatakan melalui teknologi tersebut, siswa dapat belajar dari konten terbaik, termasuk animasi dan materi interaktif, serta didukung pembelajaran jarak jauh dari guru-guru pilihan. Ia menilai sistem ini dapat membantu daerah-daerah yang masih kekurangan guru atau memiliki keterbatasan tenaga pengajar.
“Ada guru-guru yang terbaik, tiap mata pelajaran kita akan seleksi, mungkin 20-30 guru terbaik, tiap mata pelajaran akan siaran dari studio jarak jauh. Berarti secara teoritis, guru ini bisa bantu semua kelas di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, Prabowo menyebut fasilitas smart TV bersifat interaktif, memungkinkan pengawasan langsung terhadap kegiatan belajar mengajar. Teknologi ini juga membuka peluang bagi siswa maupun guru untuk mengakses materi kapan saja, termasuk melalui telepon seluler.
“Murid-murid yang nanti kurang ini, bisa ulangi lagi pelajaran, bisa ulangi dan itu bisa juga diakses dari handphone. Semua konten bisa dari handphone. Guru pulang, dia bisa buka. Jadi kita interaktif,” imbuhnya.
Pemerintah juga menyiapkan program berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui pelatihan intensif berbasis teknologi. Prabowo menegaskan komitmen bahwa pengembangan Sekolah Rakyat bukan sekadar wacana, melainkan upaya nyata yang terus diwujudkan setiap tahun.
“Sekarang sudah ada 100 Sekolah Rakyat riil. Minggu depan, 2 minggu lagi 65. Tahun depan 100 lagi, 100 lagi, 100 lagi. We make the impossible, possible,” ujarnya.
(eva/lir)