Bogor –
Pemkot Bogor mendata sekitar 400 pengamen yang sering beroperasi di Kota Bogor. 400 pengamen tersebut diseleksi lalu disalurkan ke alun-alun, taman hingga kafe, agar tidak kembali mengamen.
“Tadi yang saya bilang bahwa dari 400 data (pengamen) yang kita akomodir, kita seleksi yang bisa nyanyi itu cuman 200 sekian orang. Yang 200 (pengamen) ini kita fasilitasi menyanyi di alun-alun, Taman Heulang, Taman Expresi, di dua kafe weekenders dan swissbel, dan kafe-kafe se-Kota Bogor,” kata Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, Rabu (23/7/2025).
“Ini bertahap, kita titipkan satu per satu, per grup band, yang tentunya sudah melalui kurasi, yang diseleksi langsung oleh kami dan Dinas Pariwisata bersama komunitas,” lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenal menyebut, dari 400 pengamen yang terdata tidak seluruhnya merupakan warga Kota Bogor. Menurutnya, pembinaan sudah dilakukan sejak lama.
“Kita identifikasi juga ternyata dari data-data itu, (ternyata) tidak semua yang 400 tadi kami bina itu menjamah semua pengamen, ada pengamen yang memang bukan warga Kota Bogor,” kata Jenal.
“Ini agak sedikit perlu pemahaman juga, bahwa yang ngamen itu tidak selalu warga Kota Bogor. Tetapi yang warga Kota Bogor langsung kita data, kita bina, kita seleksi. Bahkan beberapa pengamen dari awal sebelum ada program ini, saya pekerjakan di alun-alun untuk sasapu (padat karya) alun-alun dan di balai kota,” imbuhnya.
Jenal menyebut, langkah tersebut bentuk komitmen Pemkot Bogor dalam menjaga kenyamanan warga bentuk praktik premanisme. Terutama dari gangguan pengamen meresahkan yang dipicu minuman keras.
“Ini komitmen kami atas perintah Pak Wali Kota Bogor (Dedie A Rachim) untuk Bogor bersih dan bebas dari premanisme. Kan cuma ngamen pak? seni dan musik. Faktanya hari ini banyak kejadian yang meresahkan dari oknum oknum pengamen dan faktor utamanya adalah minuman beralkohol,” kata Jenal.
“Maka saya minta yang ikut nanti masuk di cafe dan di taman-taman untuk tampil itu berhenti minuman keras,” lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin menemui pengamen viral mabuk bernama Dani (29) yang maki-maki sopir angkot di Bogor. Jenal meminta Dani berhenti mengkomsumsi minuman keras dan bakal dilibatkan sebagai petugas kebersihan.
“Tadi saya tawarkan (Dani) untuk bertaubat, berhenti minum miras, solat yang rajin, nanti saya akan libatkan untuk sasapu (jadi petugas kebersihan) di alun-alun. Selama pemerintah belum bisa gaji, nanti saya cari gajinya dari mana saja, mudah-mudahan ada jalan,” kata Jenal Mutaqin usai menemui pengamen viral di Polsek Bogor Tengah, Rabu (23/7/2025).
Jenal berharap tidak ada lagi pengamen di angkot Kota Bogor, karena mengganggu keamanan dan kenyamanan warga dan penumpang. Jenal juga mengapresiasi respon cepat kepolisian dan Satpol PP Kota Bogor atas aduan warga terkait pengamen meresahkan.
“Terimakasih Polresta Bogor Kota dan jajarannya, Satpol PP yang gercep yang siap respon cepat. Masyarakat tentu berharap ini terus terjalin kerjasama dan sinergitas yang baik. Pengamen ini kita beri sanksi hukuman sesuai SOP yang berlaku di kepolisian ada pembinaan dan satpol pp. Dia berjanji tidak akan minum-minuman keras,” ucap Jenal.
“Tentu saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi, ya walaupun sudah beberapa kali. Nah partisipasi masyarakat tentang adanya aduan keresahan dan ketidaknyamanan itu sangat kami harapkan dan kami butuhkan,” imbuhnya.
(sol/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini