Jakarta –
Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan berencana membuat turap batu kali untuk memperbaiki tanggul jebol di Musala Sabili Jati Padang, Pasar Minggu. Turap akan dipasang sepanjang 12 meter di sekitar musala.
Kasatpel SDA Pasar Minggu Rosi Surya Indah mengatakan untuk sementara ini pihaknya telah melakukan penanganan sementara. Merek membuat tanggul darurat berupa tumpukan karung berisi pasir.
“Perbaikan tanggul segera dilakukan bila debit air di saluran penghubung Pulo sudah normal. Kalau (perbaikan) jangka panjang turap batu kali, 12 meter,” jelas Rosi saat dihubungi, Senin (7/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Rosi belum menjelaskan kapan pembuatan turap akan dilakukan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan tim perencanaan terlebih dulu.
“Untuk waktu pelaksanaan harus koordinasi dengan tim perencanaan,” ungkapnya.
Sebelumnya tanggul di Musala Sabili kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, jebol pada Minggu (6/7) sore. Tembok itu terbuat dari material batu bata yang dipasang untuk membatasi musala dengan kali yang mengalir di sampingnya.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan Junjung Paulus mengatakan, sebagai penanganan darurat, Sudin SDA Jaksel telah membuat tanggul sementara dari tumpukan karung berisi pasir untuk menahan air.
“Debit air dapat ditangani dengan melakukan pembuatan tanggul darurat berupa tumpukan karung berisi pasir untuk menahan air agar tidak melimpas,” kata Junjung saat dikonfirmasi, Senin (7/7/2025).
Dia menerangkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB akibat tingginya debit air di Saluran Penghubung (PHB) Pulo setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Junjung menjelaskan tembok yang jebol terbuat dari batu bata yang berfungsi membatasi musola dengan tanggul.
“Tembok ini dipasang agar masyarakat yang beribadah tidak terganggu percikan air. Namun kemarin, karena debit air di PHB Pulo tinggi akibat hujan sejak pukul 14.00 sampai 17.00 WIB, air mendorong tembok pembatas hingga roboh,” ujarnya.
“Jebolnya tembok mushola tersebut diduga karena tidak mampu menampung debit air yang tinggi di Saluran Penghubung (PHB) Pulo akibat hujan dengan intensitas tinggi,” sambung Junjung.
Simak Video: Kondisi Terkini Tanggul di Jati Padang Jaksel Usai Jebol
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini