Jakarta –
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah menghadirkan kegiatan pembelajaran hybrid mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Kegiatan belajar ini sukses diadakan oleh UPT Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP).
Agenda yang digelar pada Jumat siang (1/8) lalu diikuti oleh ratusan siswa-siswi dari 59 SMA/SMK se-Kalteng. SMKN 8 Palangka Raya ditunjuk sebagai sekolah pusat pelaksanaan pembelajaran luring, sementara puluhan sekolah lainnya mengikuti kegiatan ini secara daring di kelas masing-masing menggunakan fasilitas TV interaktif. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 JPL, dimulai pukul 13.00 hingga 14.30 WIB.
Pelaksanaan pembelajaran hybrid ini menjadi langkah Pemprov Kalteng dalam mendorong transformasi digital di dunia pendidikan. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi yang disampaikan oleh Purwo Janjoko, pengajar atau yang menyampaikan materi ajar, terutama karena topik Koding dan AI dinilai sangat relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihak sekolah yang menjadi peserta juga telah menyiapkan sarana pendukung seperti papan tulis interaktif, dan jaringan internet yang stabil. Dengan kesiapan ini, proses pembelajaran berjalan lancar dan efektif.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo menyampaikan pembelajaran hybrid ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyiapkan generasi muda yang memiliki kompetensi digital.
“Kita ingin anak-anak di Kalteng tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menciptakan teknologi. Koding dan AI adalah keterampilan masa depan yang harus kita tanamkan sejak sekarang,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (7/8/2025).
Ia menambahkan kegiatan hybrid ini juga menjadi momentum bagi sekolah-sekolah di daerah untuk merasakan pengalaman belajar yang sama dengan sekolah di perkotaan.
“Melalui metode hybrid, kita memutus batasan geografis. Siswa di daerah bisa merasakan kualitas pembelajaran yang sama dengan siswa di pusat kota,” ungkapnya.
Sementara itu, seusai pembelajaran tersebut, salah satu siswa peserta pembelajaran hybrid, Santiana Vitaliana membagikan pengalamannya mengikuti pelajaran tersebut.
“Tadi kami baru saja mengikuti pembelajaran KKA secara virtual. Meskipun guru yang mengajar tidak hadir secara langsung, kami tetap bisa memahami materi dengan baik dan merasa pembelajarannya sangat menyenangkan. Selain itu, asyik banget karena bisa bertemu dengan teman-teman lain dari sekolah lain meskipun secara virtual. Semoga di kesempatan lain bisa belajar bersama guru-guru lainnya dari sekolah lain,” ungkapnya.
Untuk diketahui, penerapan pembelajaran berbasis AI dan coding bukan yang pertama di Indonesia. Pembelajaran hybrid coding & AI sudah pernah diterapkan di berbagai sekolah, baik negeri maupun swasta. Namun, secara Hybrid dengan TV Interaktif antar beberapa sekolah seperti yang saat ini diterapkan di Kalteng terbilang cukup inovatif dan belum banyak terdokumentasi sebagai program terpusat di daerah lain.
Bisa jadi ini termasuk salah satu pelopor untuk metode tersebut di tingkat provinsi. Sejauh ini, sebagian besar praktik hybrid di Indonesia lebih mengandalkan platform online, seperti konferensi video, atau siaran TV edukasi, tetapi bukan melalui TV interaktif di sekolah masing-masing.
Dengan terselenggaranya program ini, diharapkan siswa-siswa di Kalteng dapat semakin siap menghadapi tantangan di era digital sekaligus menjadi generasi yang mampu mewujudkan Kalteng Berkah, Kalteng Maju dan Kalteng Sejahtera.
Tonton juga video “Koding-AI Jadi Mapel Pilihan di Sekolah, Apa Tujuannya?” di sini:
(prf/ega)