Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan operasional Halte TransJakarta Jaga Jakarta di Senen, Jakarta Pusat, usai sempat dibakar sekelompok orang saat kerusuhan beberapa waktu lalu. Sisa kebakaran halte yang awalnya bernama Senen Sentral itu ditempatkan dalam etalase dan ditampilkan di dalam halte.

    Pantauan detikcom di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025), tampak etalase berisi beberapa barang yang hangus terbakar akibat kerusuhan pada akhir Agustus lalu. Barang yang ditampilkan itu antara lain televisi, mesin tap, kipas angin, hingga plang penunjuk jalan.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    Etalase itu berada di salah satu sudut Halte Jaga Jakarta. Tampak bongkahan ubin bekas kebakaran masih terpasang di lantai dekat etalase yang dikelilingi pembatas itu.

    Selain itu, salah satu tiang bekas kebakaran juga sengaja dibiarkan. Pramono menyebut etalase itu ditujukan sebagai pengingat bagi warga Jakarta.




    “Kalau dilihat memorable yang di atasnya itu memang disengaja, tiang yang dulu bekas kebakar melengkung itu memang sengaja dibiarkan. Tetapi semuanya sudah dihitung aman. Itu menjadi pengingat agar peristiwa serupa tidak terulang kembali,” kata Pramono.

    Dia menjamin struktur halte telah diuji dan aman digunakan. Beberapa fasilitas seperti toilet hingga musala sudah siap digunakan.

    “Di tempat ini-ini aktivitasnya kurang lebih 10 ribu. Baik yang transit maupun yang menggunakan secara langsung pertama dari sini. Sehingga kalau dilihat dari volumenya kan besar sekali. Dan seluruh fasilitas pendukung mulai dari tempat untuk sholat, kemudian orang jualan, toilet, semuanya alhamdulillah sudah dipersiapkan secara baik,” ujarnya.

    Etalase pamerkan sisa kebakaran di Halte Jaga Jakarta (Belia/detikcom)

    Sebagai informasi, demonstrasi besar sempat terjadi di Jakarta pada akhir Agustus 2025. Massa dari kelompok buruh hingga mahasiswa menggelar demonstrasi yang memprotes tunjangan anggota DPR, sikap sejumlah anggota DPR hingga menuntut kenaikan upah bagi para pekerja.

    Demonstrasi yang dilakukan massa buruh hingga mahasiswa itu berjalan tertib. Setelah massa bubar, datang kelompok yang membuat kerusuhan. Polisi kemudian berupaya membubarkan massa.

    Pada Kamis (28/8) malam, seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta Pusat. Gelombang protes semakin besar pada Jumat (29/8).

    Polisi menahan dan memprotes etik serta pidana personel Brimob yang berada di dalam kendaraan pelindas Affan. Mereka dinyatakan melanggar etik dan dijatuhi sanksi. Mereka juga diproses secara pidana.

    Sejumlah halte TransJakarta menjadi salah satu sasaran amuk massa semalam, hingga kini halte masih terlihat rusak, Sabtu (30/8/2025).Kondisi Halte TransJakarta Senen Sentral pada Sabtu (30/8). (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)

    Kembali soal demo, kericuhan terjadi setelah massa yang menuntut pelindas Affan diproses hukum menyampaikan aspirasinya pada Jumat (29/8) malam. Sejumlah halte TransJakarta dibakar sekelompok orang. Ada juga kantor polisi yang dirusak sekelompok massa.

    Situasi mulai kondusif pada Minggu (31/8). Polisi pun menangkap para perusak halte tersebut.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)







    Source link

    Share.