Bogor

    Wali Kota Bogor Dedie Rachim menanggapi kasus pengamen yang menganiaya dan menusuk seorang pria di kawasan Tegallega, Bogor Tengah. Operasi pemberantasan premanisme akan digiatkan lagi di Bogor.

    “Ke depan, kita giatkan lagi operasi pemberantasan premanisme di seluruh wilayah Kota Bogor,” kata Dedie kepada detikcom, Sabtu (2/8/2025).


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Dedie mengatakan beberapa langkah telah dilakukan jajarannya. Mulai dari melarang pengamen masuk ke dalam angkot, hingga membongkar lapak tempat pengamen biasa berkumpul.

    “Sejauh ini Pemkot sudah melakukan beberapa langkah di antaranya melarang pengamen beroperasi di angkot,” sebutnya.

    “Pemkot sudah membongkar lapak tempat para pengamen berkumpul di sekitar Cibalagung dan melakukan razia miras ilegal bersama Polresta Bogor,” lanjut Dedie.

    2 Pengamen Jadi Tersangka

    Sebelumnya, polisi menetapkan dua pengamen sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan dan penusukan seorang pria di kawasan Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Kedua tersangka tersebut saat ini telah ditahan.

    “Yang sudah dilakukan penahanan dua orang, iya (tersangka),” kata Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus.

    Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus tersebut. Termasuk, mencari terduga pelaku lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

    “Personil Satreskrim masih melakukan pemeriksaan dan masih melakukan pendalaman,” jelasnya.

    Akibat perbuatannya, keduanya dijerat dengan Pasal 170 KUHP. Sementara sebelumnya polisi telah melakukan penangkapan tiga pengamen yang diduga terlibat.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/7) malam. Eko menyebut kejadian berawal ketika korban bersama temannya sedang bermain skateboard di sekitar Tugu Kujang.

    “Lalu datang dua orang pengamen jalanan mengamen dan meminta uang kepada korban, lalu korban hanya memberi satu batang rokok berikut bungkusnya,” ujar Eko, Jumat (1/8).

    Salah satu pengamen kemudian menerima rokok tersebut, tapi membuang bungkusnya sembarangan. Korban kemudian menegur pengamen itu dengan mengatakan, ‘A, buangnya jangan sembarangan’.

    “Pengamen tersebut tidak terima ditegur oleh korban, lalu kedua pengamen tersebut pergi. Sekira 15 menit, datang sekira 10 orang pengamen jalanan menghampiri korban bersama temannya,” ujarnya.

    (rdh/idh)



    Source link

    Share.