Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: X)

TEL AVIV – Perang antara Iran dengan Israel telah berlangsung selama lima hari pada Selasa, (17/6/2025) dengan kedua belah pihak saling bertukar serangan. Di tengah situasi tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan warga Iran untuk meninggalkan Teheran, memunculkan spekulasi akan keterlibatan Washington dalam perang tersebut.

“Iran seharusnya menandatangani ‘kesepakatan’ yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan, dan membuang-buang nyawa manusia. Sederhananya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera mengevakuasi Teheran!” tulis Trump di platform media sosial Truth Social miliknya, sebagaimana dilansir Reuters.

Trump dijadwalkan meninggalkan KTT Kelompok Tujuh di Kanada pada Senin, (16/6/2025) sehari lebih awal, karena situasi di Timur Tengah, kata Gedung Putih. Fox News melaporkan bahwa ia akan mengadakan rapat Dewan Keamanan Nasionalnya.

Media Iran melaporkan ledakan dan tembakan pertahanan udara besar-besaran di Teheran pada Selasa pagi. Pertahanan udara juga diaktifkan di Natanz, yang merupakan lokasi instalasi nuklir utama Iran, sekira 320 km dari Teheran.

Pejabat Iran melaporkan 224 kematian, sebagian besar warga sipil, dalam lima hari, sementara Israel mengatakan 24 warga sipil telah tewas. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan hampir 3.000 warga Israel telah dievakuasi karena kerusakan akibat serangan Iran.

Prospek Gencatan Senjata

Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran telah meminta Oman, Qatar, dan Arab Saudi untuk mendesak Trump agar menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar menyetujui gencatan senjata segera. Sebagai balasannya, Iran akan menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi nuklir, menurut dua sumber Iran dan tiga sumber regional.

“Jika Presiden Trump bersungguh-sungguh dalam diplomasi dan tertarik untuk menghentikan perang ini, langkah selanjutnya akan sangat penting,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi di X.

 



Source link

Share.